Gagasan Nabi S.A.W Untuk Mengalahkan Dajjal(Fitnah Gereja/Aliran-
Aliran Sesat) Dengan Dalil-Dalil Bersumberkan Al Quran...^^..
Jika Hadits itu kita baca dengan teliti, niscaya akan bertambah jelas
apa yang dimaksud dengan membunuh Dajjal, Hadits-hadits itu
berbunyi :
" Apabila ia (Dajjal) muncul, dan aku ada di tengah-tengah kamu, aku
akan mengalahkan dia dengan dalil, dan apabila ia muncul sedangkan
aku tak ada di tengah-tengah kamu hendaklah tiap-tiap orang
membantah dengan perBohongan/Ucapan dia" (Kanzul-'Ummal, jilid
VII, hal. 2076).
Hadits lain lagi berbunyi: " Maka apabila ia (Dajjal) muncul dan aku
ada ditengah-tengah kamu, aku akan mengalahkan dia dengan dalil
atas nama kaum Muslimin; akan tetapi apabila ia muncul sesudahku,
hendaklah tiap-tiap orang berbantah dengan dia atas nama sendiri"
(kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2025 dan 2079).
Hadits-hadits tersebut menerangkan seterang-terangnya bahawa
apabila Dajjal muncul di zaman Nabi SAW, beliau akan mengalahkan
dia dengan dalil. Ini menunjukkan bahawa membunuh Dajjal bererti
memberantas kejahatan Dajjal; oleh kerana Dajjal menyesatkan
manusia dengan tipu-muslihatnya yang halus dan dengan menimbulkan
keragu-raguan dalam batin manusia, maka kejahatan Dajjal hanya
dapat diberantas dengan dalil.
Maka dari itu, Nabi SAW bersabda bahwa beliau akan mengalahkan
Dajjal dengan dalil. Demikian pula terbunuhnya Dajjal oleh Al-Masih,
ini harus diertikan seperti dikalahkannya Dajjal oleh Nabi Suci dengan
dalil. dengan perkataan lain, Al-Masih juga akan mengalahkan Dajjal
dengan dalil atau menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dengan
jalan dakwah.
Bahawa perkataan qotala mempunyai pula arti seperti tersebut di atas,
ini diketemukan dalam Kamus Arab. Dalam kitab Nihayah, Kitab Kamus
Hadits, di sana diuraikan bahawa kata-kata Qotalallohu Sa dan
(yang makna aslinya, semoga Allah membunuh Sa'adj ini berarti
dafallohu syarrahu, artinya " semoga Allah mengelakkan kejahatannya".
Hadits tersebut dikutip sehubungan dengan peristiwa Tsaqifah.
Selanjutnya, tatkala orang-orang membicarakan sumpah setia kepada
dua Khalifah yang saling bermusuhan, salah seorang berkata :
uqtulul, akhira (makna aslinya, bunuhlah khalifah yang lain).
Jika kita ingat akan Hadits lain yang ada hubungannya dengan Hadits
tersebut; kita menemukan bukti lagi, bahawa yang dimaksud membunuh
Dajjal ialah menangkis kejahatannya. Ada beberapa Hadits yang
menerangkan bahwa barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir
dari Surat Al-Kahfi, ia akan selamat dari fitnahnya Dajjal.
Ini bererti bahawa Dajjal bukan akan membunuh manusia, melainkan
akan menyesatkan mereka dari jalan yang benar dengan menimbulkan
keragu-raguan dalam batin mereka. Oleh sebab itu; supaya orang bisa
selamat dari fitnahnya Dajjal, orang dianjurkan supaya membaca
ayat-ayat Al-Qur'an.
Setidak-tidaknya jelas sekali bahwa Hadits ini sahih. Fitnahnya Dajjal
bukanlah berarti membunuh manusia, melainkan menyesatkan mereka
dengan bisikan jahat dan menimbulkan keragu-raguan. Jika demikian
itulah yang dimaksud dengan fitnahnya Dajjal, maka cara
pemberantasannya harus sama pula.
Bacalah sekali lagi Hadits berikut ini : " Demi Allah ! Orang akan datang
kepadanya (Dajjal) dengan keyakinan bahawa ia adalah mukmin, akan
tetapi ia mengikuti dia; karena keragu-raguan yang ditimbulkan dalam
batinnya".
" Makanan orang Mukmin pada zaman Dajjal adalah makanan para
malaikat, yakni memuliakan dan memaha sucikan Allah; maka
barangsiapa di zaman itu memuliakan dan memaha sucikan Allah, maka
bagi dia, Allah akan menghilangkan kelaparan" (Kanzul'Ummal, jilid
VII, halaman 2041 ).
" Barangsiapa berkata, Allah adalah Tuhanku, dan terus berbuat
demikian sampai ia mati, Allah akan menyelamatkan dia dari fitnahnya
Dajjal" (idem, jilid VII, halaman 2080).
" Sesungguhnya, Allah akan menyelamatkan orang Mukmin dengan hal
yang sama seperti Allah menyelamatkan para malaikat, yakni dengan
mengagungkan Allah" (idem, jilid VIII, hataman. 2090).
Dari Hadits-hadits tersebut terang sekali bahwa orang mukmin akan
diselamatkan dari fitnahnya Dajjal dengan jalan mengagungkan Allah.
Yang dimaksud makanan orang mukmin pada zaman fitnahnya Dajjal
ialah makanan rohani; karena sebagaimana makanan jasmani itu
dimaksud untuk memelihara tubuh, makanan rohani itu dimaksud untuk
mamelihara jiwa.
Jadi Hadits tersebut menerangkan bahwa manusia akan diselamatkan
dari kejatuhan moral dan rohani yang dibuat oleh Dajjal dengan
penyembuhan rohani, yakni zikir kepada Allah. Memang benar bahwa
ada sebuah Hadits yang menerangkan berperang melawan Parsi dan
Romawi, akan tetapi Hadits ini mungkin mengisyaratkan Perang Salib,
tatkala seluruh bangsa-bangsa Kristen dikerahkan untuk
menghancurkan Islam dengan pedang:
Satu hal sudah jelas, bahwa ubat yang dapat menyembuhkan orang
dari fitnahnya Dajjal yang berhubungan dengan masalah agama, itu
bersifat rohani. Dalam sebuah Hadits diterangkan bahwa jika pada
waktu munculnya Dajjal, Nabi SAW masih hidup, maka beliau akan
mengalahkan Dajjal dengan dalil-dalil bahkan beliau menganjurkan
agar para pengikut beliau juga berbuat demikian, jika nanti Dajjal
muncul sesudah beliau.
Selanjutnya, beliau menganjurkan agar para pengikut beliau membaca
Surat Al-Kahfi, yang isinya membahas ajaran Kristen dan sejarah
agama Kristen. Tujuan beliau ialah agar para pengikut beliau
mengumpulkan kekuatan rohani untuk menolak segala pujukan-pujukan
duniawi yang disajikan oleh pihak Kristen.
Dalam Hadits lain Nabi SAW menganjurkan agar orang banyak berzikir
kepada Allah, karena dengan jalan ini orang semakin dekat kepada
Allah, dengan demikian ia memperoleh kekuatan rohani. Datangnya
Masih Mau'ud mempunyai tujuan yang sama, yakni menghidupkan
kembali iman manusia, dan memperbaiki kembali rohani manusia, yang
sudah sesat karena melebihkan peradaban kebendaan.
Jadi yang dimaksud membunuh Dajjal oleh Masih Mau'ud ialah, bahwa
propaganda dan pengaruh Dajjal akan ditolak, dan orang-orang akan
diselamatkan dari fitnahnya Dajjal.
tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Mac 2014...^^..
No comments:
Post a Comment