Makna Dan Maksud "Thaghut"...^^..
(Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak)
Di sunting oleh Norshahuddin Edited...^^..
“ Pemerintah itu thaghut.” Ungkapan seperti ini mungkin pernah kita
dengar. Mengapa ada sebahagian orang yang menyebut pemerintah
sebagai thaghut ? Menurut mereka, pemerintah adalah thaghut
karena tidak menerapkan hukum Islam. Benarkah demikian ? Simak
bahasa berikut supaya kita tidak terjatuh dalam pemahaman yang
salah tentang thaghut.
Dakwah semua Rasul yang Allah utuskan adalah menyeru umatnya
untuk beribadah kepada Allah dan mengkufuri thaghut. Allah
berfirman:
“ Dan telah kami utus seorang Rasul pada setiap umat, (untuk
menyeru): " Beribadahlah kalian kepada Allah dan jauhilah oleh kalian
thaghut (mengikuti hawa nafsu atau sangkaan semata-mata tanpa
petunjuk dari Allah dan tidak berlandaskan ajaran kitab Al Quran)".”
(An Nahl: 36)
Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang,
sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat.
Pengertian Thaghut
Secara bahasa, kata ini diambil dari kata, artinya melampaui batas.
Allah berfirman:
“ Sesungguhnya ketika air melampaui batas, Kami bawa kalian
di perahu.” (Al Haqah: 11)
Adapun menurut istilah syariat, definisi yang terbaik adalah yang
disebutkan Ibnul Qayyim: “ (Thaghut) adalah setiap sesuatu yang
melampui batasannya, baik yang disembah (selain Allah), atau diikuti
atau ditaati (jika dia redha diperlakukan demikian).”
Ibnul Qayyim berkata: “ Jika engkau perhatikan thaghut-thaghut
di alam ini, tidak akan keluar dari tiga jenis golongan tersebut.”
Definisi lain, thaghut adalah segala sesuatu yang diibadahi selain
Allah (dalam keadaan dia rela).
Wajibnya Mengingkari Thaghut
Allah mewajibkan kepada seluruh hambaNya untuk mengkufuri
thaghut dan beriman kepada Allah. Dasarnya adalah:
1@ Allah mengutus RasulNya untuk mendakwahkan masalah ini.
Allah berfirman:
” Dan telah kami utuskan pada setiap umat seorang Rasul, (yang
menyeru umatnya): " Beribadahlah kalian kepada Allah dan jauhilah
oleh kalian thaghut.” (An-Nahl: 36)
2@ Kufur kepada thaghut merupakan syarat sah iman, sehingga
tidak sah iman seseorang hingga mengingkari thaghut.
Allah berfirman:
” Barangsiapa yang kufur kepada thaghut dan beriman kepada Allah
maka dia telah berpegang dengan tali yang kokoh.” (Al-Baqarah: 256)
3@ Kerana ini terkandung dalam lafadz " Laa ilaha illallah. Ilallah"
adalah iman kepada Allah dan kufur kepada thaghut. " Laa ilaha"
menafikan semua peribatan kepada selain Allah. " Laa ilaha illallah"
menetapkan ibadah hanya untuk Allah.
Bentuk Pengingkaran terhadap Thaghut
Para ulama menerangkan bahawa mengkufuri thaghut terwujud
dengan enam perkara yang ditunjukkan oleh Al Quran:
1@ Meyakini batilnya peribadatan kepada selain Allah.
2@ Meninggalkannya dan meninggalkan peribadahan kepada selain
Allah dengan hati, lisan, dan anggota badan.
3@ Membencinya dengan hati dan mencercanya dengan lisan.
Cercaan dengan lisan iaitu dengan cara menunjukkan dan
menerangkan bahwa sesembahan selain Allah adalah batil dan tidak
bisa memberikan manfaat.
4@ Mengkafirkan pengikut dan penyembah thaghut.
5@ Memusuhi mereka dengan dzahir dan batin, dengan hati dan
anggota badan.
6@ Menghilangkan sesembahan-sesembahan selain Allah dengan
tangan, jika ada kemampuan.
Keenam perkara ini telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan kita
diperintahkan untuk meneladani beliau. Allah berfirman:
” Telah ada bagi kalian teladan yang baik pada diri Ibrahim dan
orang-orang yang bersamanya.” (Al Mumtahanah: 4)
Nabi Ibrahim meyakini batilnya peribadahan kepada selain Allah.
Allah berfirman:
“ Bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim. Ketika dia berkata
kepada bapak dan kaumnya: " Apakah yang kalian sembah ?"
Mereka berkata: " Kami menyembah patung dan kami akan terus
mengibadahinya." Maka Ibrahim berkata: " Apakah (patung-patung
tersebut) mendengar ketika kalian berdoa ? Apakah dia bisa
memberikan manfaat atau menimpakan mudarat ?’.”
(Asy Syu’ra`: 69-73)
Nabi Ibrahim meyakini batilnya sesembahan mereka, bahwa
sesembahan mereka tidak bisa memberikan manfaat atau
menimpakan mudarat.
Beliau meninggalkan serta menjauhi sesembahan mereka kemudian
hijrah kepada Allah. Allah berfirman:
“ (Ibrahim) berkata: " Aku akan pergi kepada Rabbku, dan Dia akan
memberikan hidayah kepadaku’.” (Ash-Shaffat: 99)
Allah berfirman tentang Ibrahim:
“ Aku berlepas diri dari apa yang kalian sembah, kecuali Dzat yang
telah menciptakanku karena sungguh Dia akan memberikan hidayah
kepadaku.” (Az Zukhruf: 26-27)
Allah juga berfirman tentang Ibrahim:
“ Aku akan menjauhi kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah,
dan aku akan berdoa kepada Rabbku.” (Maryam: 48)
Nabi Ibrahim membenci sesembahan mereka dengan hatinya dan
menjelekkannya dengan lisan, sebagaimana Allah kabarkan bahwa
Ibrahim berkata:
” Celakalah kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah.”
(Al Anbiya`: 67)
Nabi Ibrahim mengingkari mereka dan mengabarkan bahwa mereka
adalah kafir serta mengumumkan bahwa dia berlepas diri dari
mereka, sebagaimana Allah kabarkan dalam surat Al Mumtahanah:
“ Kami ingkar terhadap kalian, dan telah tampak antara kami dan
kalian permusuhan dan kebencian, hingga kalian beriman kepada
Allah saja.” (Al-Mumtahanah: 4)
Nabi Ibrahim memusuhi mereka dan menghancurkan sesembahan
mereka. Allah berfirman:
“ (Ibrahim) menjadikannya hancur berkeping-keping kecuali patung
yang terbesar….” (Al-Anbiya`: 58)
Tokoh-tokoh Thaghut
Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab berkata: “ Tokoh thaghut
ada lima: " Iblis la’natullah ‘alaih, orang yang disembah dan dia
redha diperlakukan demikian, orang yang menyeru orang lain agar
menyembah dirinya, orang yang mengaku mengetahui ilmu ghaib,
dan orang yang berhukum selain dengan hukum Allah.”
1@ Iblis, yaitu setan yang terkutuk dan dilaknat. Allah berfirman
tentangnya:
“ Sesungguhnya laknatKu atas kalian sampai hari kiamat.” (Shad: 78)
Awalnya Iblis bersama malaikat, tetapi enggan bersujud kepada
Adam. Ketika diperintah untuk sujud kepada Adam, itulah tampaklah
kesombongan Iblis.
2@ Seorang yang disembah dalam keadaan redha.
Adapun yang orang yang tidak redha disembah bukanlah thaghut.
3@ Orang yang menyeru orang lain untuk menyembah dirinya.
Dia termasuk thaghut, baik ada orang lain yang mengikuti dakwahnya
ataupun tidak. Dia sudah menjadi thaghut dengan semata menyeru
orang untuk menyembah dirinya. Termasuk dalam golongan ini
adalah Fir’aun dan syaikh-syaikh tarekat Sufi yang menyeru
pengikutnya untuk menyembah mereka.
4@ Orang yang mengaku mengetahui sesuatu tentang ilmu ghaib.
Karena ilmu ghaib (yang mutlak) adalah kekhususan Allah. Allah
berfirman:
“ Katakanlah, tidak ada yang mengetahui perkara ghaib di langit
dan bumi kecuali Allah…” (An Naml: 65)
Rasulullah menyatakan:
“ Kunci-kunci perkara ghaib ada lima, tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Allah: Tidak ada seorangpun yang tahu apa yang akan terjadi
besok; Tidak ada seorangpun yang tahu apa yang ada di dalam
rahim-rahim; Suatu jiwa tidak mengetahui apa yang akan dia lakukan
besok; Dan tidak mengetahui di negeri mana dia akan mati; Tidak
ada seorangpun yang mengetahui kapan hujan turun.”
(HR. Al-Bukhari, Kitabul Jum’ah, Bab LaYadri Mata Yaji`ul Mathar
illallah)
Maka barangsiapa mengaku mengetahui perkara ghaib berarti telah
kafir, karena telah mendustakan apa yang telah diterangkan oleh
Allah dan RasulNya.
Termasuk golongan thaghut yang keempat adalah tukang sihir dan
dukun-dukun.
5@ Orang yang berhukum dengan selain hukum Allah.
Berhukum dengan hukum yang Allah turunkan termasuk Tauhid
Uluhiyyah dan meyakini bahwa Allah adalah hakim yang sebenar-
benarnya adalah termasuk Tauhid Rububiyah. Oleh karena itu,
Allah menyebut orang yang diikuti oleh pengikut mereka dalam hal
yang menyelisihi apa yang Allah turunkan sebagai rabb bagi pengikut
mereka.
Allah berfirman:
“ Mereka menjadikan pendeta-pendeta dan tukang ibadah mereka
sebagai Rabb selain Allah…” (At Taubah: 31)
Berhukum dengan selain hukum Allah bisa termasuk kufur akbar
yang mengeluarkan seorang dari Islam, dan bisa pula kufur ashgar
yang tidak mengeluarkan seseorang dari Islam. Hal ini sesuai dengan
keyakinan pelakunya. Karena, orang yang berhukum dengan selain
hukum Allah ada beberapa jenis:
1@ Orang yang berhukum dengan selain hukum Allah karena
merendahkan dan membenci hukum Allah. Hal ini termasuk kufur
akbar yang mengeluarkan pelakunya dari Islam. Allah berfirman:
“ Hal itu karena mereka membenci apa yang Allah turunkan maka
Allah menggugurkan amalan mereka.” (Muhammad: 9)
2@ Orang yang berhukum dengan selain hukum Allah, dengan
keyakinan bahwa hukum selain Allah lebih afdhal dan lebih baik
dari hukum Allah. Inipun kufur akbar yang bisa mengeluarkan
pelakunya dari Islam. Allah berfirman:
“ Siapakah yang lebih baik hukumnya daripada hukum Allah, bagi
orang-orang yang yakin ?” (Al Ma`idah: 50)
3@ Orang yang berhukum dengan selain hukum Allah dengan
keyakinan bahwa hukum selain Allah tersebut sama dengan hukum
Allah. Inipun kufur akbar.
4@ Orang yang berhukum dengan selain hukum Allah karena
meyakini tentang boleh dan halalnya berhukum dengan selain hukum
Allah. Inipun pelakunya kafir, karena telah menghalalkan apa yang
Allah haramkan.
5@ Orang yang berhukum dengan selain hukum Allah dalam keadaan
masih meyakini bahwa hukum Allah lebih afdhal, dan tidak
menyamakan hukum selain Allah dengan hukumNya, bahkan dia
mengatakan bahwa hukum Allah lebih afdhal dan lebih tinggi. Dia
tidak menghalalkan tindakan berhukum dengan selain hukum Allah.
Hanya saja dia berhukum dengan selain hukum Allah semata karena
syahwat, jabatan, dan kepentingan peribadi, dalam keadaan yakin
bahwa dirinya salah dan sedang berbuat maksiat. Yang semacam ini
termasuk kufur ashgar, pelakunya tidak keluar dari Islam. Inilah
yang ditafsirkan oleh Ibnu ‘Abbas.
Inilah macam-macam thaghut di alam ini. Jika engkau mengamatinya
dan mengamati keadaan manusia, engkau akan lihat kebanyakan
manusia telah berpaling dari ibadah kepada Allah menuju ibadah
kepada thaghut. Mereka berpaling dari ketaatan kepada Allah dan
RasulNya menuju ketaatan kepada thaghut dan mengikutinya.
Mudah-mudahan Allah memberikan taufiqNya kepada kaum muslimin
untuk mengkufuri thaghut dan mentauhidkan Allah. Dan upaya
terpenting untuk mendapatkannya adalah dengan menyebarkan
dakwah tauhid kepada umat ini.
Wallahu a’lam bish shawab.
tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited July 2014...^^..
No comments:
Post a Comment