Friday, 18 July 2014

Kisah Taubat Seorang Pembunuh...^^..

Kisah Taubat Seorang Pembunuh...^^..

Dalam Shahih Muslim. Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar dan lafadh ini miliki
Ibnul Mutsanna, mereka berdua berkata; " Telah menceritakan
kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku
bapakku dari Qatadah dari Abu Ash Shiddiq dari Abu Sa'id Al Khudri
bahwasanya Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda:

" Pada zaman dahulu ada seorang laki-laki yang telah membunuh
sembilan puluh sembilan orang. Kemudian orang tersebut mencari
orang alim yang banyak ilmunya. Lalu ditunjukan kepada seorang
rahib dan dia pun langsung mendatanginya. Kepada rahib tersebut
dia berterus terang bahwasanya, dia telah membunuh sembilan puluh
sembilan orang dan " Apakah taubatnya itu akan diterima ?"

Ternyata rahib itu malahan menjawab; " Tidak. Taubatmu tidak akan
diterima." Akhirnya laki-laki itu langsung membunuh sang rahib hingga
genaplah kini seratus orang yang telah dibunuhnya. Kemudian laki-laki
itu mencari orang lain lagi yang paling banyak ilmunya. Lalu ditunjukan
kepadanya seorang alim yang mempunyai ilmu yang banyak. Kepada
orang alim tersebut, laki-laki itu berkata;

" Saya telah membunuh seratus orang dan apakah taubat saya akan
diterima ?" Orang alim itu menjawab; " Ya. Tidak ada penghalang
antara taubatmu dan dirimu. Pergilah ke daerah ini dan itu, karena
di sana banyak orang yang berIbadah kepada Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. Setelah itu, berIbadahlah kamu kepada Allah bersama
mereka dan janganlah kamu kembali ke daerahmu, karena daerahmu
itu termasuk lingkungan yang buruk."

Maka berangkatlah laki-laki itu ke daerah yang telah ditunjukan
tersebut. Di tengah perjalanan menuju ke sana, laki-laki itu
meninggal dunia. Lalu malaikat Rahmat dan Azab saling berbantahan.
Malaikat Rahmat berkata; " Orang laki-laki ini telah berniat pergi
ke suatu wilayah untuk bertaubat dan beribadah kepada Allah
dengan sepenuh hati."

Malaikat Azab membantah; " Tetapi, bukankah dia belum berbuat
baik sama sekali." Akhirnya datanglah seorang malaikat yang
berwujud manusia menemui kedua malaikat yang sedang berbantahan
itu. Maka keduanya meminta keputusan kepada malaikat yang
berwujud manusia dengan cara yang terbaik. Orang tersebut
berkata;

" Ukurlah jarak yang terdekat dengan orang yang meninggal dunia ini
dari tempat berangkatnya hingga ke tempat tujuannya. Mana yang
terdekat, maka itulah keputusannya." Ternyata dari hasil pengukuran
mereka itu terbukti bahwa orang laki-laki tersebut meninggal dunia
lebih dekat ke tempat tujuannya. Dengan demikian orang tersebut
berada dalam genggaman malaikat Rahmat."

Qatadah berkata; 'Al Hasan berkata; " Seseorang telah berkata
pada kami bahwasanya laki-laki itu meninggal dunia dalam kondisi
jatuh terlungkup."

tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited July 2014...^^..

No comments:

Post a Comment