Hikmah Berbakti Kepada Kedua Ibubapa...^^..
Selain seorang nabi, Sulaiman a.s. juga seorang raja terkenal. Atas
izin Allah ia berhasil menundukkan Ratu Balqis dengan jin Ifrit-Nya.
Dia dikenal sebagai manusia boleh berdialog dengan segala binatang.
Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi
hingga tiba di satu samudera yang bergelombang besar. Untuk mencegah
gelombang, ia cukup memerintahkan angin agar tenang, dan tenang pula
samudera itu.
Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit menyelam ke samudera
itu sampai ke dasarnya. Di sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari
permata putih yang tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas
samudera dan ditunjukkannya kepada Nabi Sulaiman.
Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi
Sulaiman menjadi terlalu hairan, " Kubah apakah gerangan ini?"
fikirnya. Dengan minta pertolongan Allah, Nabi Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda
tinggal di dalamnya. "Siapakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?" tanya Nabi
Sulaiman kehairanan. "Aku adalah manusia", jawab pemuda itu perlahan.
"Bagaimana engkau boleh memperolehi karomah semacam ini?" tanya Nabi Sulaiman lagi.
Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya sampai kemudian memperolehi karomah
dari Allah boleh tinggal di dalam kubah dan berada di dasar lautan.
Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan
menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan
ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu mendoakan anaknya
diberi rezeki dan perasaan puas diri. Semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang
tidak di dunia dan tidak pula di langit.
"Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam perjalanan aku melihat sebuah
kubah terbuat dari permata. Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku
masuk ke dalamnya." Tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman yang dikenali boleh berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum
terhadap pemuda itu. "Bagaimana engkau boleh hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?"
tanya Nabi Sulaiman ingin mengetahui lebih lanjut. "Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu
di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi Allah tetap memberi rezeki kepadaku ketika
aku tinggal di dalam kubah." "Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?" "Jika aku
merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan.
Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu dan
lebih manis daripada madu."
"Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?" tanya Nabi Sulaiman a.s
yang merasa semakin hairan. "Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ
aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap
dan aku mengetahui hari sudah malam." Tuturnya. Selesai menceritakan kisahnya, pemuda
itu lalu berdoa kepada Allah, maka pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap
tinggal di dalamnya. Itulah karromah bagi seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang
tuanya.
No comments:
Post a Comment