Monday 13 October 2014

Kalau BerDoa Dan MeMinta, Harus Pada Siapa, Yaaaaa ?...^^..

Kalau BerDoa Dan MeMinta, Harus Pada Siapa, Yaaaaa ?...^^..

***** " Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa
permohonan kamu" Surah (Al Mu'min: 60) *****

+++ Fasa Pertama

Apakah Doa ?

Doa adalah seruan dari bawah ke atas, yang di hadapkan kepada
Allah Azza wa Jalla kerana, Dia menguasai segala sesuatu di alam
ini. Ketika kita menghadapkan segala sesuatu dan merasa tidak
mampu menghadirkan diri, maka kita memohon pertolongan kepadaNya:
" Tuhanku, Dialah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang memberikan kepada
kita segala sesuatu yang kita tidak mampu menghadirkannya."

Doa selalu mengharapkan kebaikan. Memang setiap manusia
menginginkan kebaikan, akan tetapi keinginan dan usaha terbatas.
Manusia memandang bahawa harta adalah sesuatu yang baik, maka
merekapun memohon kepada Allah agar dikurniakan kebaikan itu.

Doa merupakan pengakuan manusia tentang kelemahannya. Tapi ada
juga yang boleh mendapatkan apa-apa yang diingini dengan
menggunakan kekuasaan, kekuatan atau harta dan enggan untuk berdoa,
mungkin di dalam hati dia mengatakan mengapa harus berdoa jika
mampu mendapatkan. Itulah cermin keangkuhan manusia yang
digambarkan Al Quran sebagaimana firman Allah:

" Ingatlah ! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,
kerana dia melihat dirinya serba cukup". Surah (Al Alaq: 6-7)

Maksud ayat ini ialah, wahai manusia, kita akan melupakan Allah
Subhanahu wa Taala kerana kealpaan kita akan kekuasaanNya.
Sebagaimana yang kita saksikan sekarang. Setiap kali manusia maju
dalam peradabannya, mereka akan merasa megah lalu terpedaya oleh
fatamorgana kekuatanNya sehingga lupa Allah S.W.T.

Dulu manusia mencari air dengan bersusah payah dan bekerja kuat,
menggali perigi untuk mencari air dari perut bumi. Jika tidak
mendapatkannya, mereka akan berpindah lagi ke tempat lain.
Demikian itu Allah telah menyiapkan apa yang mereka perlukan.
Firman Allah menyatakan:

" Apakah kamu tidak memperhatikan bahawa sesungguhnya Allah
menurunkan hujan dari langit, lalu diaturkan menjadi sumber-sumber
air di bumi kemudian ditumbuhkanNya dengan air itu tanam-tanaman
yang bermacam-macam warna, kemudian tanam-tanaman itu segar
selepas itu lalu ia menjadi kering dan kamu melihatnya kekuning-
kuningan, kemudian hancur berderai. Sesungguhnya yang demikian
itu benar-benar terdapat pengajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal." Surah (Az Zumar: 21)

Untuk mendapatkan keperluan air, manusia dahulu bergantung pada
mata air dan sungai ketika mereka tidak berdaya mendapatkan air
lalu secara naluri mereka mengangkat tangannya ke langit seraya
mengucapkan: " Wahai Tuhanku [Ya, Allah]...."

" Dan Dialah Yang menurunkan air hujan dari langit menurut kadar
yang diperlukan lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati,
seperti itulah kamu akan dikeluarkan dari dalam kubur".
Surah (Az Zukhruf: 11)

Namun setelah peradaban semakin maju dan mereka telah menemui cara
untuk membangun empangan yang dapat dialirkan ke rumah-rumah,
apakah mereka mengatakan " Wahai Tuhanku...."? Tidak ! Tapi mereka
menghubungi jabatan bekalan air agar segera mengalirkan air
ke tempat-tempat mereka.

Demikianlah keadaan manusia sekarang, terlalu mengharapkan
material dan kemajuan untuk menyelesaikan dan mengatasi kesulitan.
Mereka bukannya memenuhi keperluan mereka, malah mereka hanya
melihat nikmat sehingga lupa dan tidak memandang kepada apa dan
siapa yang telah memberikan nikmat tersebut, padahal Allah yang
memberi nikmat tersebut...^^..

Kebendaan Dan Materialism kadang-kadang Melalaikan kita dari
mengIngati tuhan (Allah) yang memberi Rahmat, juga menCiptakan
diri kita. Setuju...^^..

tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Oct 2014/Zulhijjah 1435...^^..

No comments:

Post a Comment