Kisah Wafatnya Fatimah Az Zahra (Puteri Rasulullah)...^^..
Rumah kecil yang diberkahi Allah dan Rosulullah diselimuti kelam. Hasan
dan Husein cucu kesayangan Rosul pun seakan faham bahwa mereka
akan ditinggal bunda tercinta. Siang itu menjadi salam perpisahan buat
Ali k.w., cucu Hasan, dan Husein Sang Martir.
Fatimah pun memanggil memanggil suami tercintanya, agar duduk
disebelahnya, ia memohon: " Wahai suamiku 'Ali tercinta: "peganglah
dadaku sebelah sini." Ali k.w. pun melakukan perintah istri yang sebentar
lagi akan menghadap Sang Khaliq. Lalu putri Rosulullah r.a. mengambil
sehelai sutra hijau bertuliskan suatu maklumat. " Wahai Suamiku,
sertakanlah maklumat ini di dalam kafanku. Apakah engkau mengetahui
hal ini? Ketika aku akan diserahkan kepadamu sebagai istri, aku menolak
empat ratus dirham yang diwariskan. Aku berdoa bahwa yang diwariskan
kepadaku menjadi syafaat di Hari Kiamat dan semoga Allah SWT ridho.
Maklumat Ilahi ini adalah suatu yang membuktikan bahwa aku telah
menerima hak dan sejumlah keharusan terhadap syafaat, atas nama
pendosa-pendosa di kalangan umat ini. Tempatkan ia dalam kafanku,
agar aku nanti membacanya di hadapan Allah Jalla Jalaaluh".
Kemudian Istri Solehah melanjutkan wasiatnya, " Suamiku, engkaulah
yang mesti menghantarkanku dan menguburkanku dekat makam ayahku
dan ucapkanlah, Ya Rosulullah, kami bawakan Anda Fatimah kesayangan
Anda, cahaya kedua mata Anda. Engkau harus mengimbangi tanggapan
apapun yang Engkau terima."
Sesaat kemudian, ruh Fatimah r.a. terbang melayang menuju alam atas
sana, memenuhi panggilan Ilahi. Pulanglah!" ('irji').
Saat itu anggota Ahlul Bait tenggelam dalam lautan kepedihan dan derita,
helaan nafas dan tangis mereka mengakibatkan para malaikat di langit
berduka. Seluruh Madinah menumpahkan air-mata kesedihan mendalam.
Ia yang oleh para Raja Para Rosul dikatakan bagian diri Rosulullah saw,
meninggalkan dunia fana pasa saat yang sama meninggalkan seluruh umat
yang tak beribu lagi. Hanya Fatimah lah yang sangat berbahagia dengan
kepergian itu untuk menemui ayah tercinta.
Imam Ali Karamallahu Wajhah (Wajah yang Diberkahi Allah) memandikan
dan mengafaninya sendiri, dan pada saat yang sama menyertakan
maklumat Ilahi di kafan Nabi Muhammad saw. Sang Imam melaksanakan
prosesi pemakaman sesuai wasiat Al Batul yang di junjung tinggi.
Pemandian dan pengkafanan menjadi hak prerogatif Abul Hasan atau
Abu Turab (Gelaran Beliau) saja.
Shalat pun telah dilangsungkan, Imam Ali bin Abu thalib pun pergi menuju
makan Rosulullah saw. Ia letakkan jenazah Fatimah r.a. di pintu gerbang
makam dan berseru ke dalam makam," Ya Rosulullah, saya membawakan
Anda putri tercinta Fatimah."
Diriwayatkan bahwa ketika Imam Ali mengucapkan ini, makam Rosulullah
saw merenggang dan terbuka, dua tangan yang diberkahi mencuat dari
dalam dan suatu suara menjawab," Bawalah ia kepadaku, Fatimahku,
cahaya mataku, kebahagiaan hatiku." Lalu tangan tersebut merangkul
Fatimah dan menariknya kedalam. Ia berada ke tempat semula sesaat
setelahnya, dan para pengantar memakamkannya di pemakaman yang
dikenal sebagai Taman Keindahan (Jannah Al-Baqi).
Disana ia berbaring hingga hari ini. Semoga Allah menganugrahkan kepada
kita sarana yang halal untuk berkunjung dan berziarah menuju makan
para Ahlul Bait. AMIN
tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Jan 2014...^^..
No comments:
Post a Comment