Monday, 24 February 2014

Pemudi Dengan Haknya...^^..

Pemudi Dengan Haknya...^^..

Ada seorang pemuda yang tengah tergila-gila kepada seorang gadis.
Perempuan itu bukanlah orang jauh, tetapi anak pakciknya sendiri.
Bagi dia wanita itu cukup cantik dan menarik. Dia selalu mendekati
wanita itu. Setiap berjumpa dengannya, dia tunjukkan keperibadian
menarik, dia susun untaian kata yang indah, bahkan dia tunjukkan
yang ia rela berkorban apa saja.

Sebenarnya gadis manis itu belum jelas apakah bersedia menerima
cintanya atau tidak, namun Basri sudah sempat melontarkan kata-
kata mengajak untuk berbuat sesuatu yang hanya patut dilakukan
oleh pasangan suami isteri.

Tetapi Maniah, demikian nama gadis itu, bukanlah wanita yang tidak
beriman kepada Allah. Permintaan Basri yang tidak senonoh itu
ditolaknya. Bahkan dari hari-hari sebelumnya pun dia tidak pernah
memberi kesempatan untuk berdua-duaan. Hingga pada satu ketika
terjadilah peristiwa yang sebenarnya merupakan batu ujian bagi
keimanan mereka berdua.

Pada suatu hari, Maniah berada dalam kesulitan. Dia sangat
memerlukan wang untuk menutupi masalah yang sedang dihadapinya.
Tidak ada jalan lain lagi untuk mendapatkan wang selain meminta
kepada orang lain. Dia berfikir kepada siapa agaknya meminta,
sekalipun secara pinjaman. Kepada orang jauh, apalagi yang tidak
berapa kenal, tipis harapan berhasil dan lagipun malu.

Akhirnya dia putuskan bahawa masalah yang sedang dihadapinya
diceritakan kepada Basri sahaja. Basri yang selama ini pun selalu
menawarkan jasa tentu saja ingin sama-sama memecahkan masalah
yang sedang dihadapi oleh orang yang diidamkannya itu.

Basri bertanya: " Berapakah jumlah wang yang engkau perlukan ?"
Maniah menjawab: " Seratus dinar" Tanpa berfikir panjang Basri
menyatakan kesediaannya menyediakan wang sebanyak itu, tapi
dengan syarat, iaitu Maniah mahu memenuhi permintaan yang pernah
diutarakannya sebelumnya.

Maniah tunduk seolah-olah setuju saja mendengar syarat yang
ditetapkan oleh Basri itu. " Kalau begitu biar saya cari dan nanti
malam saya datang," kata Basri sambil pergi meninggalkan Maniah.

Ternyata Basri berhasil mendapatkan wang itu dan malamnya dia
datang menjumpai Maniah. Dia lihat Maniah sudah berada di biliknya
sedang menunggu-nunggu kedatangannya.

Dia serahkan duit itu kepada Maniah, dia lihat Maniah tertunduk dan
diam saja. Nafsu berahinya semakin membara melihat gadis yang
langsing berisi itu. Badan Basri sedikit gementar, dengusan nafasnya
seperti kuda membawa beban dan pandangannya sudah mulai gelap.

Sebenarnya, dia sudah tak ingat apa-apa lagi dan keluarnya kata-
kata yang memeranjatkan dari mulut pasangannya itu. Maniah
berkata: " Takutlah kepada Allah, jangan buka dulu, tutuplah kecuali
sudah menjadi hakmu"

Tiba-tiba saja tergoncanglah jiwa Basri. Lalu dengan tubuh longlai
dan tidak bernafsu lagi dia batalkan niatnya yang jahat itu. Ia bangkit,
meminta maaf, lalu pergi meninggalkan tubuh gadis itu. Tidak
dipedulikannya lagi dinar yang telah diberikannya kepada kekasihnya,
yang oleh sebab itulah Imannya hampir roboh. Pepohonan serta
bunga-bunga di sekeliling rumahnya bergetar, ikut mengucapkan
" Astaghfirullah".

tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Feb 2014...^^..

No comments:

Post a Comment