Friday 1 August 2014

Soal Jawab Islam, Istri Selingkuh, Bagaimana Sikap Suami ?...^^..

Soal Jawab Islam, Istri Selingkuh, Bagaimana Sikap Suami ?...^^..

Soalan: Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Ustadz,
ada istri teman saya yang ketahuan selingkuh dengan lelaki lain
(istri curang), lalu bagaimana sikap suami yang bijak dalam hal ini ?

*** Jawaban;

Wa'alaikumussalam wa rahmatullahi wa barakatuh, Kebebasan
bergaul yang berkembang sudah menjadi adat yang mendarah
daging dalam sebagian kaum muslimin adalah satu musibah besar
dan berimplikasi buruk, baik pria, gadis, keluarga dan masyarakat.

Kerana itulah, Islam menekankan batasan pergaulan antara lawan
sejenis, yang membawa kepada perselingkuhan antara suami istri,
pacaran dengan cinta monyet dan seterusnya perzinaan.
Sayangnya, masyarakat enggan menerapkan elemen ini, sehinggalah
peristiwa-peristiwa maksiat terus menerus berlaku.

Padahal dalam suatu rumah tangga, seorang suami haruslah menjadi
pemimpin yang menampakkan kebijakan dan kemampuannya
mengatur biduk rumah tangga. Bila sang istri terbukti selingkuh,
walaupun tidak sampai berzina, maka tindakan yang paling tepat
adalah wajib menceraikannya.

Tidak pantas seorang suami mempertahankan istri yang telah
mencederai kesetiaannya dengan berbuat serong. Sebab, istri telah
melakukan kesalahan yang tidak bisa dipandang remeh. Menjalin
hubungan asmara terlarang dengan lelaki lain, siapapun dia.

Syaikh Prof. Dr. Shalih Fauzan, seorang anggota majelis ulama
besar Kerajaan Saudi Arabia dan anggota Islamic Fiqh Academy
(IFQ) Liga Muslim Dunia (Rabithah al' Alam al' islami) memaparkan:
" Apabila keadaan istri tidak lurus agamanya, seperti meninggalkan
shalat atau suka mengakhirkan perlaksanaannya di akhir waktu,
sementara suami tidak mampu memperbaikinya, atau bila tidak
memelihara kehormatannya, maka menurut pendapat yang rajih,
suami dalam kondisi ini, wajib untuk menceraikan istrinya."
(Al-Mulakhas al Fiqhi, 2/305).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: " Jika istri berzina, maka
suami tidak boleh tetap mempertahankannya dalam kondisi ini.
Kalau tidak, dia menjadi dayyuts (Suami yang membiarkan maksiat
terjadi di dalam rumah.)"

Adapun bila ia tidak mau bercerai dan mengaku masih mencintai
suaminya, maka ini bohong. Bila ia cinta sama suaminya, kenapa harus
selingkuh. Wanita yang baik dan normal tidak akan berselingkuh
dengan lelaki lain, sebab ia memiliki rasa malu yang jauh lebih besar
dari lelaki. Bila ia telah selingkuh dengan lelaki lain, maka rasa malu
tersebut tentunya hilang dan kemungkinan berselingkuh lagi sangat
besar.

Nasihat kepada suami, ceraikan saja wanita tersebut dan berilah dia
kemudahan untuk mendapatkan apa yang dia angan-angankan.
Kerana lebih lama dia bersama kamu, akan menyebabkan kamu
semakin terjerumus ke dalam kedosaan, berkurangnya keimanan
kamu serta hidup kamu terlaknak kesesatan kerana tidak
menegakkan kebenaran Islam.

Dengan bertawakkal kepada Allah dan mengikhlaskan penceraian
tersebut kepada Allah, maka Allah akan menggantikan dengan yang
lebih baik darinya. Ini adalah pelajaran bagi kita, untuk berhati-hati
dalam memilih pendamping, yaitu dengan melihat agamanya dan
akhlaknya, pasti nanti kamu akan beruntung, seperti disabdakan
Rasulullah s.a.w. " Sebaik-baik perhiasan di Dunia adalah Istri yang
Solehah."

Yang pertamanya, Taat pada perintah Allah (tuhannya), keduanya,
mencari keRedhaan suaminya dan mengHormati kedua IbuBapanya
baik keluarganya sendiri mahupun keluarga suaminya.

Allah s.w.t. berfirman: " Sungguh beruntung orang-orang yang
beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang
yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak
berguna, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang yang
memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau
hamba sahaya yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka tidak
tercela. Tetapi barangsiapa mencari di balik itu (zina dan
sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui
batas." (Surah Al Mukminun: 23/ ayat 1-7).

Allah s.w.t. juga menegaskan dalam firmannya, untuk memelihara
nasab dan keturunan umat Muhammad dan Islam amnya: " Penzina
perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari
keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada
keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum)
Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian (kiamat):
dan hendaklah (perlaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sebagian orang-orang yang berIman.

Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina
perempuan, atau dengan perempuan musyrik, dan pezina perempuan
tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan
laki-laki musyrik; dan yang demikian itu diHaramkan bagi orang-
orang Mukmin." (Surah An Nur: 24/ ayat 2-3)

Ditegakkan hukuman ini di dunia merupakan penebus dosa bagi
pelakunya. Dalam hadits lain, Nabi s.a.w. bersabda: " Barangsiapa
yang melakukan suatu dosa lalu ditegakkannya atasnya hukuman
atas dosa tersebut, maka hukuman itu merupakan kaffarat
(penebus dosa) baginya." (Hadith Riwayat Ahmad).

tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Ogos 2014...^^..

8 comments:

  1. lalu bagaimana kalau sang suami memaafkan perbuatan si istri dan masih mempertahankan rumah tangganya dengan dasar tidak ada manusia yang sempurna dan allah maha rahman dan rahim

    ReplyDelete
  2. Semoga Allah memberi pahala yang besar kepada si suami, sekiranya isteri mengaku bersalah dan berjanji berhenti melakukan kemungkaran. Tetapi sekiranya isteri tetap berdegil dan tidak menghormati si suami. Fikirkan perspeksi anak-anak kita, mungkin lebih membawa kepada masalah-masalah akidah yang lain. Mahukah anda membiarkan anak-anak anda berada dalam persekitaran itu ? Anak anda terancam psikologi dan anda pula resah gelisah setiap hari, juga ibadah anda terganggu dan tidak khushuk shalat akibat maksiat dan dosa.

    ReplyDelete
  3. Kesimpulannya, setiap pasangan harus sedar akan tanggungjawab masing-masing terhadap kesejahteraan keluarga mereka.

    ReplyDelete
  4. Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’ alaikum wr.wb. Bagaimana tindakan suami menurut islam, jika istri mengakui berulang kali melakukan zina selama 10 tahun dg gonta ganti laki-laki dan. Bagaimana sttus perkawinannya ?

    ReplyDelete
  5. The Last Chapters...

    Bagi umat Islam, berpeganglah dengan kata-kata Allah yang
    terukir di dalam Al Quran, yang diajarkan MalaikatNya (Jibril)
    kepada Nabi-nabi utusan dan pilihan-pilihanNya, termasuk Nabi
    Muhammad. Sebagai panduan anak-anak Adam selepasnya, juga
    peringatan dan hukum aturan alam yang jelas tidak boleh diubah
    atau digubal. Selainnya terserah kepada Allah membalas dan
    mengampuni makhlukNya jika diizinkanNya.

    Semua pendapat dan fahaman makhluk, bebas kamu terima atau
    ditolak, kecuali perkataan, kenyataan dan amaran dari TuhanNya
    (wahyu dari kitab-kitabNya) dan perkataan-perkataan dari Nabi
    dan Rasul.

    Jika ditakdirkan makhluk itu sesat, benda-benda, jalan-jalan
    dan perkara-perkara menuju kesesatan diaturkan dan
    dibentangkan didepannya dan dijauhkan dari perkara-perkara
    benar dan petunjuk darinya, hatinya dan akalnya dihiasi dengan
    keburukan dan dihinakan makhluk langit dan bumi.

    Diriku bukan Ulama atau ahli Dakwah, cuma aku pelajari dari
    fahaman-fahaman asing, sesuatu yang menurutku betul, benar dan
    membuatkan hatiku tenang dan selesa, tidak terbeban dan
    terhindar dari dosa. Boleh jadi saya ditakdirkan berada dalam
    kesesatan beragama atau ikut kata-kata hawa nafsuku semata-
    mata. Boleh jadi fahamanku, amalanku dan prinsipku sedikit
    bertentangan dengan adat, kebiasaan sesuatu masyarakat dan
    lari dari fahaman dalam beragama. Ini cuma satu aturan takdir
    yang ditentukan sejak azali lagi, jika saya salah, nerakalah
    yang paling layak buat saya, di hukum atau diampun, itu
    terserah kepadaNya.

    Jika sesuatu persoalan ilmu itu tidak kamu arif atau mahir,
    katakan tidak tahu, " Maaf, saya tidak tahu, tidak arif." Ini
    lebih baik daripada kamu memberi ilmu yang salah tambah
    menyesatkan kaum selepasnya. Lalu kamu menyesali, akibat
    kata-katamu terdahulu. Andai aku berterus terang dulunya,
    pasti aku terlepas siksa-siksaku sekarang (akibat ajaran
    salah).

    Yang menjadi persoalannya ?

    1 @ Adakah hamba-hambaNya menunaikan hak-hakNya kepada tuannya
    atau tuhannya ? (Shalat).

    2 @ Adakah tuannya atau tuhannya berhak menghukum hamba-
    hambaNya, jika hamba-hambaNya mengingkari arahan-arahan dan
    perintahNya ? (Begitu juga sebaliknya, balasan atas khidmat
    hamba-hambaNya yang taat.)

    3 @ Kenapakah Hukum dan Undang-undang ciptaan Tuhan (Akta
    Al Quran, milik Allah) tidak boleh digubal atau diubah, dan
    dimanakah bukti-bukti yang menyatakan bukti-bukti keterangan
    Al Quran tidak rasional dengan zaman millenium ?

    Mohon ampun sekali lagi saudara, sekurang-kurangnya
    bertanyalah pada ahli ulama yang lebih arif (tentang ilmu-ilmu
    agama). In Sya Allah, saya mendoakan agar saudara diberikan
    Allah, jalan keluar bagi permasalahan saudara. Juga mintalah
    kepada Allah agar dibukakan kunci-kunci hikmah dan petunjuk
    dari ilmuNya.

    " Musa lahir ketika kemuncak kezaliman Firaun. Nabi Muhammad
    lahir ketika Abrahah (tentera Gajah) mahu menyerang Kaabah.
    Uthmaniyyah lahir ketika Hulagu Khan (tentera Mongolia
    menghancurkan Baghdad) membatunisankan Abbasiah. Muhammad Al
    Fateh lahir ketika Uthmaniyah hancur dan Said Nursi lahir
    ketika Uthmaniyah nazak. Kemenangan hanya datang, selepas
    ujian terberat menimpa gerakan. Supaya yang benar-benar lulus
    tapisan akan mengisi kemenangan."

    Manusia pada asasnya, makhluk belajar dan suka belajar. Kita
    tidak perlu ditunjukkan bagaimana cara belajar. Yang membunuh
    kesukaan belajar adalah orang (ibubapa/sekolah) yang berusaha
    mengunci, mengatur dan mengawal diri kita (dari cuba
    berpandangan jauh dan menyekat kebebasan berfikir).

    " Whomever Allah protects from the evil of two things will
    enter the Garden (paradise). They are, what is between his
    jaws (mouth) and between his legs (urine), what is between his
    jaws and between his legs, what is between his jaws and
    between his legs." Asas Agama+Ilmu Moden+Guna Akal+Gerak Hati.

    ReplyDelete
  6. ass. ww.bagaimana suami sabar tapi istri sulit untuk dinasehati anak2

    ReplyDelete
  7. Bagaimana hukumnya jika istri sudah di talak berkali-kali dan istri masih tetap tinggal satu rumah padahal sudah di kembalikan ke rumah orang tuanya?
    bagaimana sikap keluarga jika mantan istri memprovokasi anak-anaknya untuk membenci keluarga suaminya dengan tuduhan suaminya yang selingkuh padahal dia sendiri yang selingkuh?

    ReplyDelete
  8. mbak Muti,istri setelah ditalak masih sebagai istri sampai masa iddah selesai,ini juga jalan ketika kemungkinan rujuk bisa terjadi.
    jika sudah selesai masa iddah,maka istri harus keluar dari rumah bersama suami,supaya tidak mengundang lahirnya fitnah.
    apalagi ditalak karena istri berzina,apalagi istri memfitnah suami,apalagi mengisi anak2nya dengan kebencian pada ayahnya,itu dosa2 berganda,dia tidak sadar sudah berbaris menuju neraka jahanam bahkan ketika badannya masih segar bugar di dunia,dan meneruskan kemunkaran dirinya pada Allah.
    suami wajib mengeluarkan istri dari rumah itu,suami wajib mendapat hak asuh anak,ibu yang bejat,dikhawatirkan kebejatannya ditanamkan pada anak2nya yang tidak berdosa.

    ReplyDelete