Wanita Yang Mendapat Pujian Dari Allah...^^..
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim. “ Seutama-utama wanita ahli syurga adalah
Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran
dan Asiyah binti Muzahim.” (HR. Ahmad)
Siapa yang ingin menjadi ahli syurga? Semua orang tentu menjawab
dengan senang hati dengan jawaban “ Ya, saya ingin masuk syurga.”
Termasuk kaum hawa yang disebutkan Rasulullah Saw. paling banyak
menjadi penghuni neraka. Tentu saja dengan segala kenikmatan yang
diberikan Allah Swt di syurga kelak, belum lagi dengan nilai nikmat
bisa melihat Allah Swt dan Rasulullah Saw secara langsung.
Tapi adakah semua itu didapat tanpa usaha dan kerja keras serta
keistiqomahan dalam hidup untuk bertaqwa? Tentu harus diusahakan dan
dipertahankan hingga akhir hayat, agar kelak keinginan itu akan
terwujud. Bagaimana caranya? Salah satunya dengan meneladani para
wanita ahli syurga yang disebutkan dalam Hadits Riwayat Ahmad di atas.
Sejarah mencatat beberapa nama wanita terpandang yang di antara mereka
ada yang dimuliakan Allah dengan syurga, dan di antara mereka ada pula
yang dihinakan Allah dengan neraka. Kerana keterbatasan tempat, tidak
semua figure bisa dihadirkan saat ini, namun mudah-mudahan apa yang
sedikit ini bisa menjadi ibrah (pelajaran) bagi kita.
1@ Khadijah binti Khuwailid. Dia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang
terhormat sehingga mendapat tempaan akhlak yang mulia, sifat yang tegas,
penalaran yang tinggi, dan mampu menghindari hal-hal yang tidak terpuji
sehingga kaumnya pada masa jahiliyah menyebutnya dengan ath-thahirah
(wanita yang suci).
Dia merupakan orang pertama yang menyambut seruan iman yang dibawa
Muhammad tanpa banyak membantah dan berdebat, bahkan ia tetap
membenarkan, menghibur, dan membela Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam di saat semua orang mendustakan dan memencilkan beliau. Khadijah
telah mengorbankan seluruh hidupnya, jiwa dan hartanya untuk
kepentingan dakwah di jalan Allah. Ia rela melepaskan kedudukannya yang
terhormat di kalangan bangsanya dan ikut merasakan bebanan dan himpitan
yang dikenakan pada keluarganya.
Peribadinya yang tenang membuatnya tidak tergesa-gesa dalam mengambil
keputusan mengikuti kebanyakan pendapat penduduk negerinya yang
menganggap Muhammad sebagai orang yang telah merosak fahaman dan tradisi
luhur bangsanya. Karena keteguhan hati dan keistiqomahannya dalam
beriman inilah Allah berkenan menitip salamNya lewat Jibril untuk
Khadijah dan menyiapkan sebuah rumah baginya di surga.
Tersebut dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, ia berkata: Jibril
datang kepada Nabi kemudian berkata: Wahai Rasulullah, ini Khadijah
datang membawa bejana berisi lauk pauk, makanan dan minuman. Maka jika
ia telah tiba, sampaikan salam untuknya dari Rabbnya dan dari aku, dan
sampaikan kabar gembira untuknya dengan sebuah rumah dari mutiara
di syurga, tidak ada keributan di dalamnya dan tidak pula ada kepayahan.”
(HR. Al-Bukhari).
Besarnya keimanan Khadijah pada risalah nubuwah, dan kemuliaan akhlaknya
sangat membekas di hati Rasulullah sehingga beliau selalu menyebut-
nyebut kebaikannya walaupun Khadijah telah wafat. Diriwayatkan dari
Aisyah, beliau berkata: “ Rasulullah hampir tidak pernah keluar dari
rumah sehingga beliau menyebut-nyebut kebaikan tentang Khadijah dan
memuji-mujinya setiap hari sehingga aku menjadi cemburu maka aku berkata:
Bukankah ia seorang wanita tua yang Allah telah meng-gantikannya dengan
yang lebih baik untuk engkau? Maka beliau marah sampai berkerut dahinya
kemudian bersabda: " Tidak! Demi Allah, Allah tidak memberiku ganti yang
lebih baik darinya. Sungguh ia telah beriman di saat manusia
mendustakanku, dan menolongku dengan harta di saat manusia menjauhiku,
dan dengannya Allah mengurniakan anak padaku dan tidak dengan wanita
(isteri) yang lain. Aisyah berkata: Maka aku berjanji untuk tidak
menjelek-jelekkannya selama-lamanya.”
2@ Fathimah, dia adalah belahan jiwa Rasulullah, puteri wanita
terpandang dan mantap agamanya, isteri dari laki-laki ahli syurga yaitu
Ali bin Abi Thalib. Dalam shahih Muslim menurut syarah An Nawawi Nabi
bersabda: “ Fathimah merupakan belahan diriku. Siapa yang menyakitinya,
berarti menyakitiku.”
Dia rela hidup dalam kefakiran untuk mengecap manisnya iman bersama ayah
dan suami tercinta. Dia korbankan segala apa yang dia miliki demi
membantu menegakkan agama.
Fathimah adalah wanita yang penyabar, taat beragama, baik perangainya,
kerap memberi sedekah dan suka bersyukur.
3@ Maryam binti Imran. Beliau merupakan figure wanita yang menjaga
kehormatan dirinya dan taat beribadah kepada Rabbnya. Beliau rela
mengorbankan masa remajanya untuk bermunajat mendekatkan diri pada Allah,
sehingga Dia memberinya hadiah istimewa berupa kelahiran seorang Nabi
dari rahimnya tanpa bapak.
4@ Asiyah binti Muzahim, beliau adalah isteri dari seorang penguasa yang
zalim yaitu Fir’aun laknatullah ‘alaih. Akibat dari keimanan Asiyah kepada
kerasulan Musa, ia harus rela menerima siksaan pedih dari suaminya.
Betapapun besar kecintaan dan kepatuhannya pada suami ternyata di hatinya
masih tersedia tempat tertinggi yang ia isi dengan cinta pada Allah dan
RasulNya. Syurga menjadi tujuan akhirnya sehingga kesulitan dan kepedihan
yang ia rasakan di dunia sebagai akibat meninggalkan kemewahan hidup,
budaya dan tradisi leluhur yang bertentangan dengan syariat Allah ia telan
begitu saja bak pil kina demi kesenangan abadi. Akhirnya Asiyah meninggal
dalam keadaan tersenyum dalam siksaan pengikut Fir’aun.
Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu alaihi wasalam berkata: “ Fir’aun
memukulkan kedua tangan dan kakinya (Asiyah) dalam keadaan terikat. Maka
ketika mereka (Fir’aun dan pengikutnya) meninggalkan Asiyah, malaikat
menaunginya lalu ia berkata: Ya Rabb bangunkan sebuah rumah bagiku di
sisimu dalam surga. Maka Allah perlihatkan rumah yang telah disediakan.”
Semoga kita terus berusaha memperbaiki diri agar menjadi wanita-wanita
yang kelak dipertemuka dengan empat wanita hebat penghuni syurga ini.
Selalu jaga hati-hati kita agar tak terjerumus ke dalam cinta dunia.
Wallahua’lam bish Shawwab. Segala puji bagi Allah, yang dengan
nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....
tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Oct 2013...^^..
No comments:
Post a Comment