Abu Ubaidah bin Jarrah RA (Sahabat Nabi)...^^..
Kepercayaan ummat ke atas Abu Ubaidah amat penting untuk menambahkan
lagi kekuatan ummat Islam. Tubuhnya kurus tinggi dan berjenggot tipis.
Beliau termasuk orang yang pertama masuk Islam. Kualitinya dapat kita
ketahui melalui sabda Nabi SAW: " Sesungguhnya setiap ummat mempunyai
orang kepercayaan, dan kepercayaan ummat ini adalah Abu Ubaidah bin
Jarrah."
Kehidupan beliau tidak jauh berbeda dengan kebanyakan sahabat lainnya,
diisi dengan pengorbanan dan perjuangan menegakkan Dien Islam. Hal itu
tampak ketika beliau harus hijrah ke Ethiopia pada gelombang kedua
demi menyelamatkan aqidahnya. Namun kemudian beliau balik kembali untuk
menyertai perjuangan Rasulullah SAW, mengikuti setiap peperangan sejak
perang Badar.
Pada saat perang Uhud, lagi-lagi Abu Ubaidah menunjukkan kualiti
keimanannya. Dalam kecamuk perang yang begitu dasyat, ia melihat ayahnya
dalam barisan kaum musyrikin. Dan melihat kebengisan ayahnya, tanpa ragu
lagi, ia menghayunkan pedangnya untuk menghabisi salah satu kumpulan
Quraisy yang tidak lain adalah ayahnya sendiri.
Masih dalam perang Uhud, ketika pasukan muslimin kucar-kacir dan banyak
yang lari meninggalkan pertempuran, justeru Abu Ubaidah berlari untuk
mendapati Nabinya tanpa takut sedikitpun terhadap banyaknya lawan dan
rintangan. Demi didapati pipi Nabinya terluka, yaitu terhujamnya dua
rantai besi penutup kepala beliau, segera ia berupaya mencabut rantai
tersebut dari pipi Nabi SAW.
Abu Ubaidah mulai mencabut rantai tersebut dengan gigitan giginya.
Rantai itupun akhirnya terlepas dari pipi Rasulullah SAW. Namun
bersamaan dengan itu pula gigi seri Abu Ubaidah ikut terlepas dari
tempatnya. Abu Ubaidah tidak jera. Diulanginya sekali lagi untuk mengigit
rantai besi satunya yang masih menancap dipipi Rasulullah SAW hingga
terlepas.
Dan kali inipun harus juga diikuti dengan lepasnya gigi Abu Ubaidah
sehingga dua gigi seri sahabat ini compong karenanya. Sungguh, satu
keberanian dan pengorbanan yang tak terperikan.
Sisi lain dari kehebatan sahabat yang satu ini adalah kezuhudannya.
Ketika kekuasaan Islam telah meluas dan kekhalifahan dipimpin Umar RA,
Abu Ubaidah menjadi pemimpin di daerah Syria`. Saat Umar mengadakan
kunjungan dan singgah dirumahnya, tak terlihat sesuatupun oleh Umar RA
kecuali pedang, perisai dan pelana tunggangannya. Umarpun lantas berujar,
"Wahai sahabatku, mengapa engkau tidak mengambil sesuatu sebagaimana
orang lain mengambilnya ?" Beliau menjawab, " Wahai Amirul Mukminin,
ini saja sudah cukup menyenangkan."
Lelaki mulia ini wafat ketika terjadi wabak penyakit taun di Syam.
Selamat atasmu wahai Abu Ubaidah, semoga kami bisa meneladani perilakumu.
Wallahu a`lam.
tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Sept 2013...^^..
No comments:
Post a Comment