Tuesday 19 August 2014

Riwayat Nabi Zakaria...^^..

Riwayat Nabi Zakaria...^^..

Nabi Zakaria adalah ayah dari Nabi Yahya putera tunggalnya yang lahir
setelah dia mencapai usia sembilan puluh tahun. Sejak beristeri
Hanna, ibu saudaranya Maryam, Zakaria mendambakan mendapat
anak yang akan menjadi pewarisnya. Siang dan malam tiada henti-
hentinya dia memanjatkan doanya dan permohonan kepada Allah
agar dikurniai seorang putera yang akan dapat meneruskan tugasnya
memimpin Bani Israil.

Dia khuatir bahawa bila dia mati tanpa meninggalkan seorang
pengganti, kaumnya akan kehilangan pemimpin dan akan kembali
kepada cara-cara hidup mereka yang penuh dengan mungkar dan
kemaksiatan dan bahkan mungkin mereka akan mengubah syariat
Musa dengan menambah atau mengurangi isi kitab Taurat
sekehendak hati mereka. Selain itu, dia sebagai manusia, ingin pula
agar keturunannya tidak terputus dan terus bersambung dari generasi
sepanjang Allah mengizinkannya dan memperkenankan.

Nabi Zakaria tiap hari sebagai tugas rutin pergi ke mihrab besar
melakukan sembahyang serta menjenguk Maryam, anak iparnya yang
diserahkan kepada mihrab oleh ibunya sesuai dengan nadzarnya
sewaktu dia masih dalam kandungan. Dan memang Zakarialah yang
ditugaskan oleh para pengurus mihrab untuk mengawasi Maryam
sejak dia diserahkan oleh ibunya.

Tugas pengawasan atas diri Maryam diterima oleh Zakaria melalui
undian yang dilakukan oleh para pengurus mihrab di kala menerima
bayi Maryam yang diserahkan pengawasannya kepadanya itu adalah
anak saudara isterinya sendiri yang hingga saat itu dia belum dikurniai
seorang anak pun oleh Tuhan.

Suatu peristiwa yang sangat menakjubkan dan menghairankan Zakaria
telah terjadi pada suatu hari ketika dia datang ke mihrab sebagaimana
biasa. Dia melihat Maryam disalah satu sudut mihrab sedang
tenggelam dalam sembahyangnya sehingga tidak menghiraukan bapa
saudaranya yang datang menjenguknya. Di depan Maryam yang
sedang asyik bersembahyang itu terlihat oleh Zakaria berbagai jenis
buah-buahan musim panas.

Bertanya-tanya Nabi Zakaria dalam hatinya, dari mana datangnya
buah-buahan musim panas ini, padahal mereka masih berada dalam
musim dingin. Dia tidak sabar menanti anak saudaranya dan selesai
sembahyang, dia lalu mendekatinya dan menegur bertanya
kepadanya: " Wahai Maryam, dari manakah engkau dapat ini semua ?"

Maryam menjawab: " Ini adalah pemberian Allah yang aku dapat tanpa
kucari dan aku minta. Diwaktu pagi dikala matahari terbit aku
mendapatkan rezekiku ini sudah berada didepan mataku, dan
demikian pula bila matahari terbenam di waktu senja.

Mengapa bapa saudaranya merasa hairan dan takjub ? Bukankah
Allah berkuasa memberikan rezekinya kepada siapa yang Dia
kehendaki tanpa perhitungan ?"

*** Maryam binti Imran

Maryam yang disebut-sebut dalam kisah Zakaria adalah anak tunggal
dari Imran seorang daripada pemuka-pemuka dan ulama Bani Isra'il.
Ibunya, saudara ipar dari Nabi Zakaria adalah seorang perempuan
yang mandul yang sejak bersuamikan Imran belum merasa
berbahagia jika belum memperoleh anak. Dia merasa hidup tanpa
anak adalah sunyi dan membosankan.

Dia sangat mendambakan keturunan untuk menjadi pengikat yang
kuat dalam kehidupan bersuami-isteri, penglipur duka dan pembawa
suka di dalam kehidupan keluarga. Dia sangat inginkan akan kanak-
kanak dan keturunan sehingga bila dia melihat seorang ibu
menggandung bayinya atau burung memberi makan kepada anaknya,
dia merasa iri hati dan terus menjadikan kenangan yang tak kunjung
lepas dari ingatannya.

Tahun demi tahun berlalu, usia makin hari makin lanjut, namun
keinginan tetap tinggal keinginan dan idam-idaman tetap tidak
menjelma menjadi kenyataan. Berbagai cara dicubanya dan berbagai
nasihat dan petunjuk orang diterapkannya, namun belum juga
membawa hasil.

Dan setelah segala daya upaya yang bersumber dari kepandaian dan
kekuasaan manusia tidak membawa buah yang diharapkan, sedarlah
isteri Imran bahawa hanya Allah tempat satu-satunya yang berkuasa
memenuhi keinginannya dan sanggup mengurniainya dengan
seorang anak yang didambakan walaupun rambutnya sudah beruban
dan usianya sudah lanjut.

Maka dia bertekad membulatkan harapannya hanya kepada Allah
bersujud siang dan malam dengan penuh khusyuk dan kerendahan
hati bernadzar dan berjanji kepada Allah bila permohonannya akan
dikabulkan, akan menyerahkan dan menghibahkan anaknya ke Baitul
Maqdis untuk menjadi pelayan, penjaga dan memelihara rumah suci
itu dan sesekali tidak akan mengambil manfaat dari anaknya untuk
kepentingan dirinya atau kepentingan keluarganya.

Harapan isteri Imran yang dibulatkan kepada Allah tidak tersia-sia.
Allah telah menerima permohonannya dan mempersembahkan
doanya sesuai dengan apa yang telah disuratkan dalam takdir-Nya
bahwa dari suami isteri Imran akan diturunkan seorang nabi besar.
Maka tanda-tanda permulaan kehamilan yang dirasakan oleh setiap
perempuan yang mengandung tampak pada isteri Imran yang lama
kelamaan merasa gerakan janin di dalam perutnya yang makin
membesar.

Alangkah bahagia si isteri yang sedang hamil itu, bahawa idam-
idamannya itu akan menjadi kenyataan dan kesunyian rumah
tangganya akan terpecahlah bila bayi yang dikandungkan itu lahir.
Dia bersama suami mulai merancang apa yang akan diberikan
kepada bayi yang akan datang itu. Jika mereka sedang duduk
berduaan tidak ada yang diperbincangkan selain soal bayi yang akan
dilahirkan.

Suasana suram sedih yang selalu meliputi rumah tangga Imran
berbalik menjadi riang gembira, wajah sepasang suami isteri Imran
menjadi berseri-seri, tanda suka cita dan bahagia dan rasa putus asa
yang mencekam hati mereka berdua berbalik menjadi rasa penuh
harapan akan hari kemudian yang baik dan cemerlang.

Akan tetapi sangat benarlah kata mutiara yang berbunyi: " Manusia
merancang, Tuhan menentukan." Imran yang sangat dicintai dan
sayangi oleh isterinya dan diharapkan akan menerima putera
pertamanya serta mendampinginya dikala dia melahirkan anaknya,
tiba-tiba direnggut nyawanya oleh Izra'il dan dikembalikan kepada
Allah s.w.t serta meninggalkan isterinya seorang diri dalam keadaan
hamil tua, pada saat mana biasanya rasa cinta kasih sayang antara
suami isteri menjadi makin mesra.

Rasa sedih yang ditinggalkan oleh suami yang disayangi bercampur
dengan rasa sakit dan letih yang didahului kelahiran si bayi, menimpa
isteri Imran di saat-saat dekatnya masa melahirkan. Maka setelah
segala persiapan untuk menyambut kedatangan bayi telah dilakukan
dengan sempurna lahirlah, dia dari kandungan ibunya yang malang
menghirup udara bebas. 

Agak kecewalah si ibu, janda Imran setelah mengetahui bahawa bayi
yang lahir itu adalah seorang puteri sedangkan dia menanti seorang
putera yang telah dijanjikan dan bernadzar untuk dihibahkan kepada
Baitulmaqdis. Dengan nada kecewa dan suara sedih berucaplah dia
seraya menghadapkan wajahnya ke atas:

" Wahai Tuhanku, aku telah melahirkan seorang puteri, sedangkan
aku bernadzar akan menyerahkan seorang putera yang lebih layak
menjadi pelayan dan pengurus Baitulmaqdis. Allah akan mendidik
puterinya itu dengan pendidikan yang baik dan akan menjadikan
Zakaria, iparnya dan bapa saudara Maryam sebagai pengawas dan
pemeliharanya."

Demikianlah maka tatkala Maryam diserahkan oleh ibunya kepada
pengurus Baitulmaqdis, para rahib berebutan masing-masing ingin
ditunjuk sebagai wali yang bertanggungjawab atas pengawasan dan
pemeliharaan Maryam. Dan kerana tidak ada yang mahu mengalah,
maka terpaksalah diundi diantara mereka, yang akhirnya undian jatuh
kepada Zakaria sebagaimana dijanjikan oleh Allah kepada ibunya.

Tindakan pertama yang diambil oleh Zakaria sebagai petugas yang
diwajibkan menjaga keselamatan Maryam ialah menjauhkannya dari
keramaian sekeliling dan dari jangkauan para pengunjung yang tiada
henti-hentinya berdatangan ingin melihat dan menjenguknya. Dia
ditempatkan oleh Zakaria di sebuah kamar di atas loteng
Baitulmaqdis yang tinggi yang tidak dapat dicapai melainkan dengan
menggunakan sebuah tangga.

Zakaria merasa bangga dan bahagia beruntung memenangkan
undian memperolehi tugas mengawasi dan memelihara Maryam
secara sah adalah anak saudaranya sendiri. Dia mencurahkan cinta
dan kasih sayangnya sepenuhnya kepada Maryam untuk
menggantikan anak kandungnya yang tidak kunjung datang.

Tiap ada kesempatan dia datang menjenguknya, melihat keadaannya,
mengurus keperluannya dan menyediakan segala sesuatu yang
membawa ketenangan dan kegembiraan baginya. Tidak satu hari pun
Zakaria pernah meninggalkan tugasnya menjenguk Maryam.

Rasa cinta dan kasih sayang Zakaria terhadap Maryam sebagai anak
saudara isterinya yang ditinggalkan ayahnya meningkat menjadi rasa
hormat dan takzim tatkala terjadi suatu peristiwa yang menandakan
bahawa Maryam bukanlah gadis biasa sebagaimana gadis-gadis
yang lain, tetapi dia adalah wanita pilihan Allah untuk suatu kedudukan
dan peranan besar di kemudian hari.

Pada suatu hari tatkala Zakaria datang seperti biasa, mengunjungi
Maryam, dia mendapatinya berada di mihrabnya sedang tenggelam
dalam ibadah berzikir dan bersujud kepada Allah. Dia terperanjat
ketika pandangan matanya menangkap hidangan makanan berupa
buah-buahan musim panas terletak di depan Maryam yang lagi
bersujud.

Dia lalu bertanya dalam hatinya, dari manakah gerangan buah-buahan
itu datang, padahal mereka masih lagi berada pada musim dingin dan
setahu Zakaria tidak seorang pun selain dari dirinya yang datang
mengunjungi Maryam. Maka ditegurlah Maryam tatkala setelah selesai
dia bersujud dan mengangkat kepala:

" Wahai Maryam, dari manakah engkau memperolehi rezeki ini,
padahal tidak seorang pun mengunjungimu dan tidak pula engkau
pernah meninggalkan mihrabmu ? Selain itu buah-buahan ini adalah
buah-buahan musim panas yang tidak dapat dibeli di pasar dalam
musim dingin ini."

Maryam menjawab: " Inilah peberian Allah kepadaku tanpa aku
berusaha atau minta. Dan mengapa engkau merasa hairan dan
takjub ? Bukankah Allah Yang Maha Berkuasa memberikan rezekinya
kepada sesiapa yang Dia kehendaki dalam bilangan yang tidak
ternilai besarnya ?"

Demikianlah Allah telah memberikan tanda pertamanya sebagai
mukjizat bagi Maryam, gadis suci, yang dipersiapkan olehNya untuk
melahirkan seorang nabi besar yang bernama Isa Al masih a.s.

Kisah lahirnya Maryam dan pemeliharaan Zakaria kepadanya dapat
dibaca dalam Al Quran surah Ali Imran ayat 35 hingga 37 dan 42
hingga 44.

tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Ogos 2014...^^..

Monday 18 August 2014

Proses Pembelajaran Gaya Penjajah Dan Tempatan...^^..

Proses Pembelajaran Gaya Penjajah Dan Tempatan...^^..

" BUDAYA PARA PENJAJAH YANG BERGUNA DAN BERMANFAAT
TIDAK PERNAH DI TERAPKAN UNTUK ANAK-ANAK BANGSA
MEREKA SENDIRI, TETAPI BUDAYA MENGHUKUM, MENGHAKIMI
DAN MELABEL MURID LEMAH DIGUNAKAN PARA PENDIDIK
TEMPATAN, MALAH TIDAK PULA  CUBA MEMBINA  MEREKA."


*** Ditulis oleh: Prof. Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI)

Lima belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru
sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat.
Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya
seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna,
hebat, bagus sekali.

Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa.
Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan
kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang
terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana.
Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah.

Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya
dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa ? Apa tidak salah
memberi nilai ? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan ?
Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya
cepat puas diri.

Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya
singkat. “ Maaf Bapak dari mana ?” “ Dari Indonesia,” jawab saya.
Dia pun tersenyum.


*** BUDAYA MENGHUKUM

Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup
saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan
membangun masyarakat. “ Saya mengerti,” jawab ibu guru yang
wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu.

“ Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak-
anaknya dididik di sini,” lanjutnya. “ Di negeri Anda, guru sangat sulit
memberi nilai. Filosofi kami menDidik di sini bukan untuk menghukum,
melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement ! ”

Dia pun melanjutkan argumentasinya. “ Saya sudah 20 tahun
mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk anak sebesar itu,
baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya
dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat,” ujarnya menunjuk
karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya.

Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat
mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita. Saya teringat
betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang
nilai “ A”, dari program master hingga doktor.

Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir
balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap
menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya
dengan mudah. Pertanyaan mereka memang sangat serius dan
membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat
sangat bersahabat.

Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan,
melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu
jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan
menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti.
Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan
mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan.

Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya
saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut “menelan”
mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.

Etika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan
pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan
berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik
batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa
menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut
hemat saya sangat tidak manusiawi. Mereka bukan melakukan
encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa
diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya
tidak hebat-hebat betul.

Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji
dengan cara menekan. Ada semacam balas dendam dan kecurigaan.
Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak
didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi
penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah
Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara
akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang
membangun, bukan merusak.

Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan
saya. “Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan
kemampuan kita yang sudah jauh di depan,” ujarnya dengan penuh
kesungguhan. Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika
yang ditulis dalam bentuk verbal. Anak-anak Indonesia yang baru
tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai
merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja
lebih keras, seperti berikut. “ Sarah telah memulainya dengan berat,
dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah
menunjukkan kemajuan yang berarti.”

Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan
mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah
rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif.
Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent
(sempurna), tetapi saya mengatakan “ Gurunya salah”. Kini
saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.


*** MELAHIRKAN KEHEBATAN

Bisakah kita mencetak orang- orang hebat dengan cara menciptakan
hambatan dan rasa takut ? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi
yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan, pemukul, tangan
bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan
keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya. Kita dibesarkan
dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas…; Kalau…; Nanti…;
dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian
dan rapor atau buku laporan di sekolah.

Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat
kita menjadi lebih disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa
mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan
baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis,
melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat
tumbuh. Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan
(dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan
demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat
menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan
ada orang yang kurang pintar atau bodoh.

Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah
bodoh. Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan
menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju,
bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-
nakuti. Bawalah manfaat bagi anak-anak kita dan generasi bangsa
lainnya.

tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Ogos 2014...^^..

Sunday 17 August 2014

Dicintai Oleh Allah Dan MakhlukNya...^^..

Dicintai Oleh Allah Dan MakhlukNya...^^..

Kata Imam Said bin al-Musayyib rahimahullah (wafat 94 hijrah) ;

" Sesungguhnya seseorang lelaki itu apabila melakukan solat malam
maka Allah pun akan menjadikan cahaya di wajahnya sehingga setiap
muslim yang melihatnya akan terjatuh cinta kepadanya sekalipun ada
di antara mereka yang belum pernah melihatnya namun takala
melihatnya maka dia pun akan berkata, " Sesungguhnya aku
mencintai lelaki ini."

# Imam Said Al-Musayyib rahimahullah merupakan salah seorang
ulama tabien yang masyhur. Beliau juga merupakan menantu kepada
sahabat nabi yang bernama Abu Hurairah RA.

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: " Siapa yang pada petang
harinya berasa letih dari amal usaha yang dilakukan dengan kedua
tangannya sendiri, maka dia pada petang itu telah diampunkan
dosanya" (Riwayat Al-Tabrani dari Ibn Abbas r.a.)

Dari Jabir bin Abdullah r.a., katanya Rasulullah SAW bersabda:
" Siapa mempunyai tanah maka hendaklah ditanaminya. Jika dia tidak
sanggup menanami, hendaklah dipinjamkannya kepada saudaranya
sesama muslim tanpa menyewakan kepadanya."

tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Ogos 2014...^^..

Saturday 16 August 2014

Apakah itu Saka ?...^^..

Apakah itu Saka ?...^^..

SAKA dikaitkan dengan mewarisi jin yang membolehkan makhluk
halus itu menjadikan pewarisnya dengan pelbagai kuasa ghaib seperti
memiliki kecantikan, kekuatan luar biasa atau menjadi individu
berpengaruh.

Hukum mewarisi dan menggunakan saka adalah haram di sisi Islam.
Biasanya saka diwariskan kepada anak atau cucu kepada pemilik saka.

Saka adalah ilmu keturunan yang dipusakai ada hubung kaitnya
dengan jin, sama ada dibela, dibuat sahabat secara sedar atau tidak
oleh pemiliknya.

Gejala saka amat berbahaya dan mampu merosakkan kehidupan
seseorang. Maka, penting bagi kita menyiasat diri dan keluarga
daripada mewarisi saka.

Masyarakat Melayu memahami saka sebagai ilmu yang dipusakai
daripada waris teratas kepada waris di bawahnya. Contohnya
daripada ibu atau bapa kepada anak, daripada datuk atau nenek
kepada salah seorang daripada cucunya, atau seseorang dalam
lingkungan keluarga.

Kesan jangka panjang jika seorang yang mewarisi saka ialah mampu
menjadikan seseorang itu mendapat sakit sehingga koma atau
lumpuh.

Umumnya, kebanyakan orang yang memiliki saka berkebolehan
merawat orang yang sakit disebabkan jin dan syaitan. Cara rawatannya
dengan menurun menggunakan mantera atau jampi.

Bacaan dan amalan yang dilakukan itu amat meragukan serta sukar
difahami. Ia bertentangan dengan syariat kerana mempunyai unsur
syirik yang boleh merosakkan akidah.

Jika seseorang itu menyatakan hasratnya pada waris tertentu, seperti
anaknya yang dia adalah orang yang paling sesuai atau ‘ layak’
mewarisinya.

Penurunan ilmu saka boleh berlaku secara tidak langsung apabila
waris menerima barang tertentu peninggalan si mati seperti barangan
kemas, keris, lembing atau tombak.

Syaitan akan sentiasa memastikan setiap manusia atau orang yang
mewarisinya sesat ketika sampai ajal mereka. Pada mulanya memang
saka kelihatan seperti memberi pelbagai kelebihan kepada tuannya
seperti melindungi diri, keluarga dan harta benda tetapi itu semua
hanya tipu helah untuk menyesatkan manusia.

Pelbagai kesan buruk dan masalah akan timbul dalam jangka masa
panjang di mana kemuncaknya menyebabkan manusia itu berdosa
besar kerana mensyirikkan Allah SWT ( percaya dan mengagungkan
kuasa, kebolehan dan kekuatan yang ada pada golongan Jin,
sebagaimana semasa kerajaan Nabi Sulaiman, kekuasaan Jin dapat
memindahkan istana Puteri Balqis dengan sekelip mata).

Antara kesan buruk memelihara saka ialah pemiliknya menghadapi
seksaan yang amat perit ketika menghadapi saat kematian kerana roh
mereka sukar untuk keluar daripada jasad menyebabkan mereka
terseksa ketika menemui ajal.

Situasi lebih dahsyat berlaku apabila pemilik saka sudah meninggal
dunia tetapi saka yang dimilikinya masih enggan meninggalkan
tuannya.

Gangguan saka juga menyebabkan seseorang dilanda penyakit
misteri. Justeru itu, ahli keluarga atau sesiapa saja dilarang menerima
warisan saka daripada pemilik asal.

Bagi mereka yang sudah menerima, berusahalah untuk memutuskan
hubungan dengan makhluk terbabit dengan mendapatkan khidmat
pengamal perubatan Islam yang menggunakan al-Quran dan sunnah
sebagai kaedah rawatan.

Pengamal Perubatan, Pusat Rawatan Islam Sinar Zamdurrani,
Sharhan Shafie, berkata saka adalah perjanjian yang dibuat antara
nenek moyang dengan jin laknatullah untuk mendapat kehebatan,
kekuatan, kecantikan, perlindungan tertentu melalui perjanjian tertentu
dalam tempoh yang ditentukan ( tujuh keturunan).

“ Saka berada dalam tubuh badan manusia sejak sekian lama hingga
menjadi sebati dengan manusia. Ia berlaku sama ada seorang itu
mengetahuinya ataupun tidak.

“ Jin berkenaan ditinggalkan nenek moyang pembawa saka apabila
mereka meninggal dunia. Ketika hidupnya, mereka berkawan atau
membela jin berkenaan yang dikenali dengan pelbagai nama dalam
masyarakat kita seperti polong, pelesit, toyol dan sebagainya,”
katanya.

Beliau berkata terdapat kronologi bagaimana jin saka berpindah
selepas kematian tuan punya saka berkenaan.

“ Selepas nenek moyang yang membela jin terbabit meninggal dunia,
jasadnya mati selepas roh keluar dari badannya. Namun Begitu, jin
yang berdamping dengan nenek moyang itu tidak mati kerana umur
jin bukan seperti manusia.

“ Apabila jasad perumah saka dikebumikan, jin akan bebas seperti
keadaan layang-layang yang terputus talinya. Maka ia akan berkeliaran
di atas muka bumi ini untuk mencari pewaris baru,” katanya.

Sharhan berkata kebiasaannya jin berpindah kepada anak cucu yang
mengamalkan jampi tertentu yang diambil daripada si mati.

“ Saka turut berpindah kepada waris seperti anak atau cucu yang
menyimpan barang peninggalan si mati. Mereka berpotensi besar
mewarisi saka disebabkan pernah tinggal serumah bersama si mati.

“ Selain itu, golongan yang menjadi sasaran kepada saka adalah anak
cucu yang cetek pengetahuan agamanya, sentiasa melakukan
maksiat, meninggalkan ibadat seperti solat, mereka yang lemah
fizikalnya serta memang terlalu menginginkan sangat kehebatan,
kekuasaan serta kelebihan seperti nenek moyang mereka,” katanya.

Beliau berkata memang terdapat pertalian erat antara jin dan saka
kerana jin yang diwariskan itu umpama harta peninggalan.

“ Terdapat hadis daripada Abu Tha’labah berkata. Rasulullah
bersabda yang bermaksud: “ Jin itu mempunyai tiga jenis iaitu jenis
yang mempunyai sayap dan berterbangan di udara, jenis yang
berbentuk ular dan anjing dan jenis yang berpindah randah.

“ Jenis jin ketiga itu dikelaskan jenis jin yang menjadi saka kerana
mampu berpindah dari satu keturunan ke satu keturunan di bawahnya,”
katanya.

Sharhan berkata mereka yang memiliki saka juga mempunyai
kebolehan mengubati penyakit yang disebabkan oleh jin dan syaitan
tetapi mereka menggunakan dengan cara meragukan.

“ Kebanyakan mereka berubat dengan kaedah menurun. Pembawa
saka mampu mengubat tetapi dengan menggunakan jampi yang
mempunyai unsur syirik."

“ Malah jampi yang digunakan langsung tidak difahami maknanya,”
katanya.

Beliau berkata terdapat amalan yang mampu menghalang seseorang
itu menjadi mangsa saka dengan berkat keizinan Allah SWT.

“ Segala bentuk gangguan jin dapat dielakkan dengan syarat kita
percaya dan benar-benar yakin Allah yang menyembuhkan.

“ Antaranya boleh mengamalkan zikir, membaca surah Mulk sebelum
tidur, berwuduk sebelum tidur atau ketika mengadakan hubungan
kelamin dengan isteri, jadikan amalan membaca surah Yaasin setiap
Subuh, membaca Basmalah sebagai wirid setiap kali melakukan
pekerjaan dan perdengarkan bacaan ayat ruqyah di dalam rumah,”
katanya.

### Petanda seseorang mempunyai saka:

*** Gejala waktu tidur

@ Susah tidur malam.

@ Sering terjaga pada waktu malam dalam keadaan cemas dan takut.

@ Mimpi buruk yang dikenali sebagai kabus seperti mimpi melihat
sesuatu yang mengancamnya kemudian menjerit meminta
pertolongan tetapi tiada siapa mendengarnya.

@ Mimpi perkara menakutkan dan menyeramkan.

@ Mimpi melihat binatang seperti kucing, anjing, unta, ular, serigala,
tikus.

@ Bunyi gigi berlaga ketika tidur.

@ Ketawa, menangis dan menjerit-jerit ketika tidur.

@ Berdiri dan berjalan ketika tidur.

@ Mimpi jatuh dari tempat tinggi.

@ Mimpi berada di kawasan kotor atau di tanah perkuburan.

@ Mimpi melihat budak kecil.

@ Mimpi melihat salib atau gereja.

@ Merintih dan menangis ketika tidur.

*** Gejala waktu jaga

@ Selalu pening kepala.

@ Lalai mengingati Allah SWT

@ Sering lesu dan malas.

@ Rasa sakit di salah satu anggota badan.

@ Sakit di belakang terutamanya tulang belakang.

@ Lenguh sendi-sendi utama.

@ Mempunyai ketumbuhan yang sukar diubati.

@ Mudah panik apabila berhadapan dengan sesuatu ujian.

@ Jiwa sentiasa lemah dan tiada motivasi untuk meneruskan hidup.

@ Mudah marah dan panas baran.

@ Emosional dan terlalu sensitif.

@ Terasa seperti terdapat sesuatu di bawah tapak kaki seperti terpijak
batu atau telur.

@ Sentiasa mengantuk terutamanya dalam majlis ilmu.

*** Hanya kepada Allah, ( Tuhan) orang Islam berserah diri, redha
akan keputusan Allah ( Tuan diri kita, Kita sekadar Hamba Hina). Andai
diberi keHidupan yang Perit dan andai diberi Umur yang Singkat. Allah
sahaja tahu manfaatNya. Tapi Allah jualah yang memberi Jalan Keluar
bagi orang berIman akan setiap Dugaan dan Cobaan yang diBerikan.

Kadang-kadang Allah nak sembunyikan kita dari Orang Jahat, Allah
simpan Kita kat Tempat Lain, Bagi keSakitan, dan meMatikan diri kita.
Kalau  Allah tak nak kita Sesat, Allah Pulaukan dan Pisahkan kita dari
Masyarakat yang terSesat. Janganlah kamu selalu bersedih Hati,
kerana kamu ada Tuhan ( Allah) dan Malaikat penjaga dan sentiasa
menDoakan dirimu. Oleh itu, terSenyumlah wahai Hati-Hati yang
tenang. Jangan melalui Jalan keSesatan, nescaya kamu akan Binasa.

Allah cuma tanya ? " Adakah kamu mengakuiKu sebagai Tuhanmu
dengan selalu berDoa kepadaKu." " Allah bukan tanya Hasilnya, Allah
cuma tanya Usaha-usaha yang Kita Buat." . Dan belum tentu lagi
Usaha-usaha dan Perbuatan yang kita Lakukan akan diTerima Allah
jika dilakukan dengan rasa Riak beserta Bangga Diri ( menGungkit
setiap kebaikan diri kita kepada orang ramai).

SeHarusnya sembunyiKan, biar Allah sahaja yang Tahu. Allah terima
atau tidak amalan kita bukan perkara Utama. Yang penting keIkhlasan,
kerana membuat Hati kita Senang, Tenang dan berManfaat. Mungkin
juga amalan kita yang sebesar Kuman yang Ikhlas lebih Besar
pahalanya dan menjadi pemberat Amalan masuk ke Syurga.

Bukankah Kita harus berlaku seperti HambaNya, bukan sebagai
seorang Raja ( ikut hawa nafsu). Sifat seorang Hamba tidak boleh
Kaya Harta, tetapi Kaya Ilmu dan Imannya. Patuh pada Tuan Utama
atau Tuhannya ( Allah), bukan pada pengaruh Sahabat mereka, juga
mengikut kebiasaan Adat nenek moyang mereka, tetapi berUsaha
mencari jalan mengUngkai segala keBenaran.

Bukan Fesyen, Gaya dan Penampilan, bukan Darjat dan Kekayaan
pengukur sebenar, tetapi yang patut Lahir di dalam Hati. Itulah " Ikhlas
kerana Allah dan Senang dalam melakukan sebarang Perkara yang
berManfaat dan berFaedah", " Bukankah, manusia diberikan Akal
untuk berFikir". Segala jenis Jawapan ada pada Allah ( Tuhanmu),
cuma perlu berDoa. Adakah kamu Redha menerima Ketentuan Allah ?

Begitu juga halnya SAKA, berdoalah agar Allah memberi satu Jalan
dan memBantu kita menangani hal-hal ini. Kadang-kadang kita Harus
mendidik warisan SAKA, jin milik kita agar masuk Islam, kot ... Ntah ...

tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Ogos 2014...^^..

Friday 15 August 2014

Masalah Yang Terjadi Di Kalangan Umat Islam...^^..

Masalah Yang Terjadi Di Kalangan Umat Islam...^^..

Habib Umar : Baitul Maqdis Tidak Mungkin Akan Dapat Dibebaskan
Kembali Melainkan Dengan Cara Sayidina Umar r.a. dan Salahuddin
al-Ayyubi

Ini ialah pesanan daripada As-Syeikh al-Habib Umar bin Hafiz di
Shah Alam dalam pertemuannya dengan para ulama pada bulan Safar
1428 H. Renungilah dengan mendalam apa yang beliau sampaikan.
Semoga kita mendapat hidayat. Tajuk asal ceramah ini ialah,
“ Menyingkap Masalah yang Terjadi di Kalangan Umat Islam”.

1@ Tugas dakwah ialah tugas yang menggembirakan hati Rasulullah
SAW. Dakwah tersebar sehingga ke Nusantara berkat daripada usaha
dakwah dan keberkatan ahlul bait. Mereka menerapkan pemahaman
al-Quran dan as-Sunnah melalui para ulama secara berantai dari satu
generasi ke generasi. Rantaian emas ini bersambung kepada
Baginda SAW. Sebab itulah kita tidak menemui dalam ajaran mereka
kesesatan, bidaah, penyimpangan, ekstrem, konservatif dll. Mereka
membawa agama yang bersih daripada sumber yang asli. Daripada
furuq fikah, bersandarkan kepada mazhab Syafie. Dalam akidah,
bersandar kepada mazhab Abu Hasan al-Asyaari (keturunan ulama
Abu Musa al-Asyaari). Beliau merupakan anggota delegasi daripada
Yaman yang bertemu Rasulullah SAW. daripadanya, lahirlah mazhab
ASWJ.

2@ Sebagaimana Allah menetapkan bagaimana Islam ini tersebar
ke seluruh pelusuk, maka, Allah juga menentukan adanya mujaddid.
Sebagaimana Islam tersebar melalui tangan ahlul bait, maka kami
optimis meneruskan hubungan ini (dengan penduduk nusantara).

3@ Sesungguhnya Allah akan memperbaharui urusan agama ini
setiap kali mereka mengalami kelesuan agama (waktu fatrah).

4@ Sesungguhnya segala masalah yang terjadi kepada umat Islam
hari ini, yang merosakkan fikir, aqidah dan akhlak mereka adalah
disebabkan:

Ø kita lalai dalam menjalankan tugas dakwah dan menyelamatkan
umat.
Ø berfikiran sempit dalam perbezaan fikrah
Ø tiada kerjasama yang serius di kalangan ulama
Ø konsentrasi kita hanya tertumpu kepada urusan yang tidak terlalu
penting namun ia memalingkan pandangan orang ramai terhadap
masalah yang sebenar.
Ø Setiap orang bertindak mengikut persepsi masing-masing dan
tidak berupaya memahami punca masalah yang sebenar.

5@ Maka, kami menyeru supaya kita tumpukan kembali perhatian
kepada tugas-tugas kita yang sebenar. Setiap kali kita menunda atau
mengabaikan tugas tersebut, maka kita akan disibukkan oleh urusan
reka yasa yang dirancang oleh musuh-musuh Allah.

6@ Musuh Allah sentiasa memprovok masalah baharu setiap hari
kepada kita silih berganti. Kita sering dimomokkan dengan
kepincangan akidah, moral untuk melarikan fikir kita. Maka, umat
Islam pun tersentak lalu terikut-ikut untuk menyelesaikan isu itu. Habis
satu isu, dibawa pula isu yang lain. Maka, kita pun memberikan
pandangan kita masing-masing di muktamar, rapat umum dll namun
masalah tidak juga selesai. Ada solusi pun, kita tidak serius untuk
melanjutkannya. Maka, isu baharu pun muncul dan kita lupa kepada
isu lama. Padahal kita sudah bermuktamar, menginsafi sikap tetapi
masalah umat tidak juga selesai. Begitulah yang terjadi tatkala muncul
isu-isu seterusnya. (semuanya bertindak bergantung kepada isu
tetapi gagal menyelesaikan masalah akar yang menimbulkan isu itu.)
Akhirnya, kita disibukkan dengan isu yang dimomokkan oleh musuh-
musuh Allah itu.

7@ Semua ini adalah kesan daripada kelalaian kita menjalankan kerja
yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya.

8@ Kami di sini berhasrat untuk membangkitkan kembali semangat
kepada kerja-kerja ini supaya semua masalah umat dapat
diselesaikan. Kita juga perlu sedar bagaimanakah caranya untuk kita
berhadapan dengan masalah-masalah ini. Tugas-tugas itu ialah
konsentrasi terhadap proses pembinaan jiwa dengan cara
mensucikannya (tazkiah). Ia menjadi barometer kepada perubahan
umat ini menurut al-Quran. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
nasib sesuatu kaum selagi mereka tidak mengubahnya sendiri. Tidak
ada satu pendekatan yang dapat mengubah manusia selain
pendekatan TAZKIYATUN NUFUS seperti yang dilakukan oleh
Rasulullah SAW. Proses ini kemudian bersambung-sambung
sehingga sampai kepada kita. Inilah method yang dibawa oleh
segolongan manusia yang digelar sebagai kaum sufi. Nilai-nilai
pentarbiyahan seperti ini sememangnya sudah ada pada zaman
Sahabat kemudian Tabiin dan seterusnya sehingga datang zaman
cintakan dunia dan kerakusan kuasa. Generasi selepas itu semakin
jauh dengan zaman Nabi.

9@ Umat sekarang ini perlu kepada ulama yang komited terhadap
method pentarbiyahan ini (tazkiyah). Sebab itulah munculnya golongan
Sufi dan tasawuf yang komited melestarikan nilai-nilai ini. Melalui jasa
mereka, dakwah tersebar ke seluruh pelusuk dunia (lanjutan daripada
usaha dakwah Sahabat). Dalam sejarah Islam, kita mendapati bahawa
tidaklah masuk Islam ke dalam satu-satu negeri melainkan ketua
jemaah jihad fisabilillah itu diketuai oleh tokoh besar tasawuf dan
tazkiyah. Keadaan ini ada setiap zaman dalam Islam. Kita tidak akan
menjumpai sesebuah negeri yang begitu utuh melainkan peranan itu
dimainkan oleh tokoh tasawuf, golongan sufi. Tidak mungkin kita temui
dalam sejarah Islam, gerakan jihad tanpa tokoh tasawuf.

10@ Tazkiyah Para Sahabat diserap secara langsung daripada Nabi
SAW. Merekalah para sufi sejati, pemimpin para sufi dan tokoh-
tokohnya.

11@ Cermatilah sejarah Islam. Pada zaman Sahabat, Islam
tersebarnya hingga ke Timur di sempadan China dan Russia dan
negeri-negeri sekitarnya. Para panglima mereka terdiri daripada para
pemuka tasawuf pelbagai aliran dan guru-guru besarnya. Mereka
semua keluar berjihad di jalan Allah.

12@ Baitul Maqdis dibebaskan oleh Sayidina Umar al-Khattab r.a.
Kemudian, datang pasukan salib merampasnya. Semenjak itu, Baitul
Maqdis tidak dapat diselamatkan semula kecuali peranan ahli tasawuf.
Di situ, tampillah Salahudin al-Ayubi, seorang tokoh tariqat tasawuf,
pengasas program Maulidur Rasul dan majlis-majlis zikir yang banyak
diambil daripada kitab Imam Al-Ghazali (Ihya Ulumuddin). Terbina
jiwanya melalui kitab tersebut dan dia memimpin umat Islam dengan
kekuatan imannya, ketaqwaannya, kebeningan jiwanya dan kebersihan
hatinya. Maka, Baitul Maqdis pun dapat dibebaskan.

13@ Hari ini, orang ramai melaungkan, " Bebaskan Baitul Maqdis !
Bebaskan Baitul Maqdis ! " tidak ada cara untuk membebaskannya
kecuali dengan cara yang pertama iaitu manhaj Sayidina Umar r.a. dan
Salahudin al-Ayyubi rah. Yang merupakan intisari daripada ajaran
tazkiyah oleh Rasulullah SAW. Hal inilah yang membebaskan Baitul
Maqdis. Tidak boleh dengan cara selain itu.

14@ Mereka sibuk bikin organisasi, pernyataan politik mahupun
mengadakan kongres, Baitul Maqdis tetap tidak mampu dibebaskan
sampai bila-bila pun (abadan abada) kecuali melalui peranan
golongan ini (tasawuf dan sufi) dan dengan cara ini (tazkiyah dan
tasawuf). Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu
kaum selagi mereka tidak mengubahnya sendiri.

15@ Jika pemuda kita di Palestin tidak mengerjakan solat, tidak
berpuasa, tidak menutup aurat dan kita berkata " Bebaskan Palestin !
Bebaskan Palestin ! " Namun apa yang terjadi ? Pada masa ini kuffar
memerangi kaum Muslimin di sana dan membuatkan politik pecah
belah hingga umat Islam saling berperang antara satu sama lain. Apa
penyebabnya semua ini ? Jawapannya: Pengabaian usaha
TAZKIYATUN NUFUS (Pembinaan jiwa) di kalangan umat Islam
sehingga munculnya masalah-masalah besar yang menghentam
mereka.

16@ Siapakah yang berperanan untuk melakukan usaha ini ? Inilah
tugas utama kita daripada Allah SWT " Sesungguhnya beruntunglah
mereka yang telah mensucikan jiwanya dan rugilah orang yang
menodainya. Beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya dengan
menyebut nama Tuhannya serta menunaikan solat. Musuhmu yang
paling berbahaya ialah Nafsumu yang ada pada dirimu sendiri."

Penulisan Khairy Tajudin
http://khairitajudin.blogspot.com/.../habib-umar-baitul.

tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Ogos 2014...^^..

Warkah Sedih Dari Palestin Dan Melayu...^^..

Warkah Sedih Dari Palestin Dan Melayu...^^..

Kenapa Israel dan Amerika tak menyerang Malaysia sedangkan
Malaysia negara Islam ? Ada yang tanya kepada yahudi, kamu benci
Malaysia kerana penduduknya kebanyakannya Islam tetapi mengapa
kau tidak memerangi Malaysia, kenapa kau perangi Gaza. Kemudian
dia menjawab kerana rakyat Malaysia permulaan lagi sudah Kalah,

" Aku baru mendirikan McD dan starbucks sebagai eksperimen
ternyata ramai rakyat Malaysia termasuk orang Islam mereka
menyukai buatanku, lalu untuk apa aku perangi mereka yang lemah
itu. Aku perangi Gaza kerana mereka kuat dan tidak mudah
terpedaya."

ISRAEL menerima bantuan daripada rakyat malaysia sebanyak
RM 230 ribu bagi setiap hari melalui pembelian set termurah yang
berharga rm5.90 di McD MALAYSIA, McD MALAYSIA menghantar
sebanyak RM 80.4 juta setahun ke PUSAT McD di USA, dan wang
itu telah disalurkan ke tabung ISRAEL. Wang itu digunakan untuk
membeli peluru dan senjata untuk membangunkan Negara Israel
serta merampas wilayah-wilayah Palestin, sehingga Tiada lagi sisa-
sisa negara Palestin dan Gaza dari peta Dunia.

Amanat Perdana Menteri Palestin. " Kami tidak meminta kamu datang
bersama-sama kami mengangkat senjata kerana kami sentiasa
bersedia disini untuk mempertahankan tanah umat Islam, tetapi kami
hanya meminta dari kamu semua doa kerana doalah senjata paling
hebat yang tidak ada pada orang kafir.

Selain itu bantulah apa saja yang kamu termampu dan tolong
sebarkan tentang kami kepada semua umat Islam kerana kami
terkepung untuk memberitahu kepada dunia. Jika itu juga tidak
mampu kamu lakukan bagaimana kamu hendak menjawab dihadapan
Allah kelak ?". " Mereka pejuang Islam yang Shahid sebenar, tidak
diminta belas kasihan cuma minta berbekalkan Doa." 

Tak dinafikan, ianya FAKTA. Banyak Francais, Jenama, dan Produk
dari Amerika khasnya membekalkan Dana kepada Israel. Dan
Pasaraya-pasaraya Gergasi Kafir pula berlumba-lumba mengaut
keuntungan serta melumpuhkan industri tempatan. Rakyat pula lebih
gemar membeli produk Luar dan Import walaupun dikenakan
Cukai-cukai yang tinggi oleh kerajaan.

Yang akhirnya, kita terlalu bergantung kepada Barangan dan Produk
dari Luar. Secara kasarnya negara kita sudah dimiliki oleh Negara lain,
kerana Ekonomi kita dipegang oleh Bilionair-bilionar dari negara Kafir.
Dengan sekelip mata sahaja, mereka dapat membeli Sebuah Negara
dan mengubah Negara Islam kepada negara Kafir.

Bagaimana jika bon-bon milik kerajaan sudah dibeli oleh orang Asing,
sebagaimana Negara Russia telah memiliki sepenuhnya bon-bon
kerajaan negara Ukrain. Kawasan jajahan Cremia mereka sudah
menganggotai negara Russia, akibat ekonomi Ukrain yang tidak
stabil. Negara luas dan sebesar Ukrain, jika dibandingkan Negara
Malaysia, sebesar mana yaaa... termenung jauh... cuma...

Mungkinkah akan lahir kembali Genius-Genius muda seperti bekas
perdana Menteri Malaysia, keempat kita, Tun Mahathir Mohamad...
sebagaimana beliau menyelesaikan masalah kegawatan ekonomi
yang berlaku pada tahun 1997,1998... dengan menyekat dan tidak
bergantung kepada bantuan kewangan dari negara luar... dan tidak
menjual Negara dengan harga yang Murah.

Negara Indonesia berhutang Bank Dunia (IMF), dan tidak mampu
membayar hutang tersebut. Bandingkan dan lihatlah keadaan
ekonomi mereka yang turut serta berhutang... Sebagaimana negara
Mexico memiliki hutang dengan negara Amerika, negara sebesar
Mexico dimiliki negara Amerika. Inilah mainan psikologi namanya...
Lawan Genius adalah Genius, kalo bukan lawannya, gimana ? ...^^..

tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Ogos 2014...^^..

Friday 1 August 2014

Kepentingan Kemajuan Terjemahan Surah Al Quran Dalam Bahasa Ibunda (Negara Masing-Masing)...^^..

Kepentingan Kemajuan Terjemahan Surah Al Quran Dalam Bahasa
Ibunda (Negara Masing-Masing)...^^..

Kita mempelajari Al Quran semasa kecil, bagaimana membacanya
dengan tajwid yang betul, tetapi hanya segelintir sahaja daripada
kita yang mengetahui makna ayat-ayat serta terjemahan (dalam
bahasa masing-masing) ayat suci Al-Quran.

Ramai orang bukan Islam apabila membaca ayat Al-Quran dengan
memahami maksudnya (Tadabbur) mereka terbuka hati dan kembali
ke pangkuan Islam (Allah, tuhan sebenar mereka). Mereka ini lebih
bertakwa dengan memahami Al-Quran. Manakala kita yang lahir
dalam kelompok masyarakat Islam seharusnya rasa rendah diri
dan Malu kerana masyarakat kita kebanyakkannya tidak memahami
bahasa sebenar Al Quran.

Apakah yang menyebabkan banyaknya gejala sosial di kalangan
remaja Melayu Islam yang berlaku di akhir zaman ini ? Kerana
mereka gagal memahami makna sebenar menjadi seorang Muslim
Islam. Amatlah rugi menjadi seorang Islam tetapi tetap bersama
Syaitan dan Orang Kafir memenuhi ruang Neraka.

Mereka terus sesat tanpa mendapat Petunjuk, menyangka mereka
Islam pada Zahirnya, tetapi Batinnya mereka tidak berIman dan
terikut-ikutkan Budaya dan Adat bukan Islam. Allah s.w.t telah
menyesatkan mereka atas Maksiat dan Dosa yang mereka lakukan.
Mereka juga sombong, mengikut hawa nafsu dan suka berpaling
dari mendengar serta memahami Kitab Allah yang Suci, Al Quran.

Dan beruntunglah orang Kafir yang baru memeluk Islam, kerana
semua Dosa-Dosa besar mereka terhapus, bagaikan menjadi bayi, 
mula-mula dilahir yang Putih bersih tanpa cela, ke dunia berUsulkan
Islam. Mereka adalah Suci selagi belum melakukan dosa-dosa. Jika
ditakdirkan mereka mati saat itu, tentulah dijamin masuk Syurga,
mati Syahid, kerana biasanya mereka mendapat ancaman dibunuh
ahli keluarga sendiri, kerana dianggap menghina roh nenek moyang
mereka.

Berkata Al Hasan bin Ali radhiallahu ‘anhuma: “ Generasi sebelum
kamu (para sahabat) melihat Quran sebagai risalah (surat) dari
Tuhan mereka. Mereka bertadabbur pada waktu malam. Dan
beramal dengan hukum hakamnya pada waktu siang”.
(At Tibyan: 28).

Terjemahan adalah pemilihan kata-kata oleh manusia (bahasa yang
mudah difahami di negara masing-masing) berdasarkan keterangan 
ayat-ayat Al-Quran yang dibaca. Kitab Al-Quran yang sebenarnya
adalah ayat-ayat dalam bahasa Arab yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw dalam bentuk wahyu sekitar Mekah dan Madinah
dan dilindungi Allah swt sehingga ke akhir zaman. Al-Quran tidak
mempunyai versi kerana ia hanyalah satu, sebuah kitab sahaja.
Al-Quran adalah kata-kata dari Allah s.w.t (tuhan orang Islam).

Dari surah Ali Imran, ayat 7 :

@ Dia lah yang menurunkan kepadamu (wahai Muhammad) Kitab
Suci Al-Quran. Sebahagian besar dari Al-Quran itu ialah ayat-ayat
“ Muhkamaat” (yang tetap, tegas dan nyata maknanya serta jelas
maksudnya); ayat-ayat Muhkamaat itu ialah ibu (atau pokok) isi
Al-Quran. Dan yang lain lagi ialah ayat-ayat “ Mutasyaabihaat”
(yang samar-samar, tidak terang maksudnya). Oleh sebab itu
(timbullah fahaman yang berlainan menurut kandungan hati masing-
masing), adapun orang-orang yang ada dalam hatinya kecenderungan
ke arah kesesatan. 

Maka mereka selalu menurut apa yang samar-samar dari Al-Quran
untuk mencari fitnah dan mencari-cari Takwilnya (memutar belitkan
maksudnya menurut hawa nafsu yang disukainya sahaja). Padahal
tidak ada yang mengetahui Takwilnya (tafsir maksudnya yang
sebenar) melainkan Allah. Dan orang-orang yang tetap teguh serta
mendalam pengetahuannya dalam ilmu-ilmu agama, berkata:
" Kami beriman kepadanya, semuanya itu datangnya dari sisi Tuhan
kami.” Dan tiadalah yang mengambil pelajaran dan peringatan
melainkan orang-orang yang berfikiran. @

" Ya Allah, Berikan Petunjuk, Taufik dan Hidayah kepadaKu dan
keluargaKu, agar berada di atas JalanMu yang Benar. Dan hukumlah
Kami di Dunia andai Kami Lalai, dan Berikan Kami Jalan melepaskan
Diri dari Azab seksa api Neraka. Palingkan dan Pisahkan kami dari
Kaum terSesat dan Masukkan kami bersama Kaum yang Benar."

tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Ogos 2014...^^..

Soal Jawab Islam, Istri Selingkuh, Bagaimana Sikap Suami ?...^^..

Soal Jawab Islam, Istri Selingkuh, Bagaimana Sikap Suami ?...^^..

Soalan: Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Ustadz,
ada istri teman saya yang ketahuan selingkuh dengan lelaki lain
(istri curang), lalu bagaimana sikap suami yang bijak dalam hal ini ?

*** Jawaban;

Wa'alaikumussalam wa rahmatullahi wa barakatuh, Kebebasan
bergaul yang berkembang sudah menjadi adat yang mendarah
daging dalam sebagian kaum muslimin adalah satu musibah besar
dan berimplikasi buruk, baik pria, gadis, keluarga dan masyarakat.

Kerana itulah, Islam menekankan batasan pergaulan antara lawan
sejenis, yang membawa kepada perselingkuhan antara suami istri,
pacaran dengan cinta monyet dan seterusnya perzinaan.
Sayangnya, masyarakat enggan menerapkan elemen ini, sehinggalah
peristiwa-peristiwa maksiat terus menerus berlaku.

Padahal dalam suatu rumah tangga, seorang suami haruslah menjadi
pemimpin yang menampakkan kebijakan dan kemampuannya
mengatur biduk rumah tangga. Bila sang istri terbukti selingkuh,
walaupun tidak sampai berzina, maka tindakan yang paling tepat
adalah wajib menceraikannya.

Tidak pantas seorang suami mempertahankan istri yang telah
mencederai kesetiaannya dengan berbuat serong. Sebab, istri telah
melakukan kesalahan yang tidak bisa dipandang remeh. Menjalin
hubungan asmara terlarang dengan lelaki lain, siapapun dia.

Syaikh Prof. Dr. Shalih Fauzan, seorang anggota majelis ulama
besar Kerajaan Saudi Arabia dan anggota Islamic Fiqh Academy
(IFQ) Liga Muslim Dunia (Rabithah al' Alam al' islami) memaparkan:
" Apabila keadaan istri tidak lurus agamanya, seperti meninggalkan
shalat atau suka mengakhirkan perlaksanaannya di akhir waktu,
sementara suami tidak mampu memperbaikinya, atau bila tidak
memelihara kehormatannya, maka menurut pendapat yang rajih,
suami dalam kondisi ini, wajib untuk menceraikan istrinya."
(Al-Mulakhas al Fiqhi, 2/305).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: " Jika istri berzina, maka
suami tidak boleh tetap mempertahankannya dalam kondisi ini.
Kalau tidak, dia menjadi dayyuts (Suami yang membiarkan maksiat
terjadi di dalam rumah.)"

Adapun bila ia tidak mau bercerai dan mengaku masih mencintai
suaminya, maka ini bohong. Bila ia cinta sama suaminya, kenapa harus
selingkuh. Wanita yang baik dan normal tidak akan berselingkuh
dengan lelaki lain, sebab ia memiliki rasa malu yang jauh lebih besar
dari lelaki. Bila ia telah selingkuh dengan lelaki lain, maka rasa malu
tersebut tentunya hilang dan kemungkinan berselingkuh lagi sangat
besar.

Nasihat kepada suami, ceraikan saja wanita tersebut dan berilah dia
kemudahan untuk mendapatkan apa yang dia angan-angankan.
Kerana lebih lama dia bersama kamu, akan menyebabkan kamu
semakin terjerumus ke dalam kedosaan, berkurangnya keimanan
kamu serta hidup kamu terlaknak kesesatan kerana tidak
menegakkan kebenaran Islam.

Dengan bertawakkal kepada Allah dan mengikhlaskan penceraian
tersebut kepada Allah, maka Allah akan menggantikan dengan yang
lebih baik darinya. Ini adalah pelajaran bagi kita, untuk berhati-hati
dalam memilih pendamping, yaitu dengan melihat agamanya dan
akhlaknya, pasti nanti kamu akan beruntung, seperti disabdakan
Rasulullah s.a.w. " Sebaik-baik perhiasan di Dunia adalah Istri yang
Solehah."

Yang pertamanya, Taat pada perintah Allah (tuhannya), keduanya,
mencari keRedhaan suaminya dan mengHormati kedua IbuBapanya
baik keluarganya sendiri mahupun keluarga suaminya.

Allah s.w.t. berfirman: " Sungguh beruntung orang-orang yang
beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang
yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak
berguna, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang yang
memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau
hamba sahaya yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka tidak
tercela. Tetapi barangsiapa mencari di balik itu (zina dan
sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui
batas." (Surah Al Mukminun: 23/ ayat 1-7).

Allah s.w.t. juga menegaskan dalam firmannya, untuk memelihara
nasab dan keturunan umat Muhammad dan Islam amnya: " Penzina
perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari
keduanya seratus kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada
keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum)
Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian (kiamat):
dan hendaklah (perlaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sebagian orang-orang yang berIman.

Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina
perempuan, atau dengan perempuan musyrik, dan pezina perempuan
tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan
laki-laki musyrik; dan yang demikian itu diHaramkan bagi orang-
orang Mukmin." (Surah An Nur: 24/ ayat 2-3)

Ditegakkan hukuman ini di dunia merupakan penebus dosa bagi
pelakunya. Dalam hadits lain, Nabi s.a.w. bersabda: " Barangsiapa
yang melakukan suatu dosa lalu ditegakkannya atasnya hukuman
atas dosa tersebut, maka hukuman itu merupakan kaffarat
(penebus dosa) baginya." (Hadith Riwayat Ahmad).

tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Ogos 2014...^^..

Shahih Muslim, Kitab: Mukadimah...^^..

Shahih Muslim, Kitab: Mukadimah...^^..

Bab: Wajibnya meriwayatkan dari Tsiqat.

1@ Dan ia merupakan atsar yang masyhur dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, " Barangsiapa menceritakan hadits dariku, yang
mana riwayat itu diduga adalah kebohongan, maka dia (perawi)
adalah salah satu dari para pembohong tersebut." Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dari al Hakam dari
Abdurrahman bin Abu Laila dari Samurah bin Jundab.

Bab: Teguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa Sallam.

2@ Dan telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur
dari Rib'i bin Hirasy bahwasanya dia mendengar Ali berkhuthbah,
dia berkata, " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" Janganlah kalian berdusta atas namaku, karena siapa yang
berdusta atas namaku niscaya dia masuk neraka."

3@ Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Shuhaib dari
Anas bin Malik bahwasanya dia berkata, " Sesungguhnya sesuatu
yang menghalangiku untuk menceritakan hadiths yang banyak kepada
kalian adalah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" Barangsiapa yang sengaja melakukan kedustaan atas namaku,
maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka'."

4@ Telah menceritakan kepada kami Abu Shalih dari Abu Hurairah
dia berkata, " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" Barangsiapa berdusta atas namaku maka hendaklah dia menempati
tempat duduknya dari neraka."

5@ Telah menceritakan kepada kami, Sa'id bin 'Ubaid telah
menceritakan kepada kami Ali bin Rabi'ah dia berkata, " Aku
mendatangi masjid sedangkan al-Mughirah, gubernur Kufah. Dia
berkata, " Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: " Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama
dengan berdusta atas nama seseorang, barangsiapa berdusta atas
namaku secara sengaja maka hendaklah dia menempati tempat
duduknya dari neraka."

Bab: Larangan menceritakan semua yang didengar.

6@ Dan telah menceritakan kepada kami kami Syu'bah dari Khubaib
bin Abdurrahman dari Hafsh bin 'Ashim dari Abu Hurairah dia
berkata, " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" Cukuplah seseorang (dianggap) berbohong apabila dia menceritakan
semua yang dia dengarkan."

Bab: Larangan untuk meriwayatkan dari orang-orang lemah dan
berhati-hati dalam menyampaikannya.

7@ Dan telah menceritakan kepada kami, Abu Utsman Muslim bin
Yasar dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwasanya beliau bersabda: " Akan ada orang-orang pada akhir
umatku menceritakan sebuah hadits kepada kalian yang mana kalian
belum pernah mendengarnya dan tidak pula bapak kalian. Maka
kalian jauhilah dan mereka jauhilah."

8@ Telah menceritakan kepadaku Muslim bin Yasar bahwa dia
mendengar Abu Hurairah berkata, " Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: " Akan ada di akhir zaman para Dajjal Pendusta
membawa hadith-hadith kepada kalian yang mana kalian tidak
pernah mendengarnya dan bapak-bapak kalian juga belum pernah
mendengarnya. Maka kalian jauhilah dan mereka, jauhilah. Mereka
tidak bisa menyesatkan kalian dan tidak bisa memfitnah kalian."

tuliskanakuhadith.blogspot.com
Norshahuddin Edited Ogos 2014...^^..